Page 84 - THAGA 2024
P. 84
“Cuman mau ngajak nyari angin sekalian mau kenal kamu
lebih jauh saja. Boleh tau gak, Rin, jika diberi kesempatan jalan
sama orang yang kamu sayangi, tempat mana yang ingin kamu
kunjungi?” Aku coba menggiring opininya.
Mimik wajah Rina tampak segar. Bola matanya melirik ke
kanan atas. Tanda sedang mengingat sesuatu. “Ehm. Tempat
yang romantis tentunya, Kak.”
“Mantep. Di kota ini, menurutmu di mana tempat yang
romantis itu?”
Kedua bola matanya melihat ke kanan atas dua kali yang
berarti dia sedang berimajinasi terhadap hal baru yang belum
pernah dia lihat secara nyata. “Kakak tau wisata paralayangyang
ada di Gunung Banyak Mbatu?”
“Tau, Rin, kebetulan saya biasa main paragliding di sana.
Pas malam pemandangan lampu kotanya bagus. Mau ke
sana?”
“Boleh Kak. Rina selama hidup di Ngalam belum pernah
ke sana. Penasaran sama cerita temen-temen yang pernah ke
sana. Katanya pemandangan lampu kotanya pas malam sweet
banget.”
Kurasa politik makan siangnya sudah cukup. Target sudah
tergiring dengan rapi. Sekarang waktunya membuat adrenalin
dan kortisol Rina meningkat. Tujuannya agar aliran darah
mengalir deras ke seluruh tubuhnya, termasuk organ genital.
Goalnya biar dia terangsang secara seksual.
Opsinya ada banyak, ajak dia nonton film horor, ajak naik
roller coaster, ajak dia main ke rumah hantu. Intinya ajak dia
pada hal-hal yang membuat dia dikondisi deg-degan, cemas,
atau ketakutan. Buat dia merasakan bermacam sensasi
ngeri, mainkan emosinya. Di kondisi dia lemah, jadilah sosok
76 THAGA
GALGARA