Page 87 - THAGA 2024
P. 87
“Iya, Kak jangan jauh-jauh nanti Rina rindu.” Jemarinya
menggenggam tanganku, matanya mengerling usil. Namun
yang bahaya adalah saat dilanjutkan dengan tatapan yang
mengandung awas.
Jantungku berdenyar. Komposisi lagu risalah hati dari
Dewa cover Egha de Latoya mengalun merdu memenuhi kabin
kendaraan. Lantunan warna suara khas goticnya keluar ulem
dari output audio JBL. Suaranya gak bikin pegel telinga.
Bicara soal musik, pasti juga berkaitan dengan selera
masing-masing tiap orang. Namun, pemilihan lagu yang
sesuai akan mendukung bangun suasana car date menjadi
lebih seru. Misal di sore hari menuju senja seperti ini. Aku
merekomendasikan pemilihan jenis musik ideal adalah yang
masih enerjik tapi easy listening. Instrumental musiknya
yang tidak terlalu njelimet dan bisa dinikmati. Musik folk indie
misalnya. Sebaiknya hindari lagu-lagu hits bernuansa galau,
karena bisa pengaruhi mood selama perjalanan. Bukannya
malah semangat, mendengar lagu hits bernuansa galau malah
membuat sedih atau ikut galau. Pemilihan jenis musik tentunya
sangat bergantung pada selera pendengar. Bukan itu saja,
pemilihan lagu di kendaraan juga dipengaruhi faktor-faktor lain
seperti mood, usia, waktu, tempat, kondisi lalu lintas, cuaca,
ingin membangun suasana apa bahkan mau menyampaikan
apa lewat lirik lagu tersebut.
Seperti lirik lagu risalah hati. Aku ingin menyampaikan
pesan pada alam bawah sadar Rina lewat kalimat refrain, “aku
bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta
kepadaku”.
“Eh, Kak, dulu pas jatuh sakit, kah?” tanyanya tiba-tiba
sambil menatapku.
THAGA 79
GALGARA