Page 86 - THAGA 2024
P. 86
energi yang menunjukkan waktu ini sangat dibutuhkan oleh
organ-organ reproduksi.
Angin sore menerpa wajah, hingga membelai anak
rambutku. Helainya tak lagi mengkilat. Sekarang sudah lebih
natural dengan model messy. Setelan kemejaku sudah berganti
dengan polo shirt hitam merek Uniqlo. Masih dengan celana
jeans biru dan sepatu kets Nike abu-abu, aku ingin memberi
kesan santai kepada Rina. Tidak ada kata terlambat untuk
kesan pertama. Nyatanya, wajah Rina tampak senang-senang
saja. No complaint.
Kini, kupacu kendaraan sedikit lebih kencang untuk
memangkas waktu tempuh. Jam tangan versatile strap kulit
biruku menunjuk angka tiga lebih sepuluh. Estimasi 20 menit
perjalanan tiba di alun-alun Kota Batu, selanjutnya aku akan
ambil arah Gunung Banyak, perkiraan ditambah 20 menit
perjalanan kami sudah tiba di lokasi.
“Kak Gal ternyata bisa nyantai juga, ya,” celetuknya, “Rina
kira Kakak orangnya formal. Kalo begini keliatan kayak masih
mahasiswa.”
“Berarti aku tadi kayak om om yang jalan sama mahasiswi
gitu maksudnya?”
Tawanya tergelak sambil menepuk pundakku berulang.
“Bukan gitu, Kak. Wah efek baju langsung bisa ngerubah
karakter Kakak juga, ya, ternyata.”
“Berubah gimana, Rin?”
“Iya, tadi dari bahasanya saja kaku, formal banget. Kayak
nyebut dirinya sendiri pake kata saya, sekarang pake aku. Wah
kayak jalan sama temen sebaya nie jadinya.”
“Biar lebih deket saja, Rin,” kataku nyengir menggoda.
78 THAGA
GALGARA