Page 144 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 144
serta pembagian manfaat. Rencana pemeliharaan
produk juga disiapkan.
g) Skalasi dan institusionalisasi. Tahap akhir adalah
mengajukan penganggaran pada level lokal
maupun nasional, mereplikasi model ke sekolah
lain melalui jaringan pendidikan, serta
mengintegrasikan pengembangan profesional
(PD) ke dalam kurikulum formal.
Setelah membahas langkah-langkah
implementasi, bagian yang tidak kalah penting Adalah
monitoring dan evaluasi untuk memastikan setiap upaya
digitalisasi budaya tidak hanya berjalan, tetapi juga
terukur, berkelanjutan, dan dapat diperbaiki sesuai
kebutuhan. Monitoring dan evaluasi sebaiknya dilakukan
dengan menggunakan kombinasi indikator kuantitatif
dan kualitatif agar diperoleh gambaran yang
komprehensif.
a) Indikator kuantitatif mencakup rasio akses
perangkat per sekolah, jumlah guru yang
menyelesaikan program pengembangan
profesional (micro-credential), data daily active
users (DAU) dan monthly active users (MAU) dari
aplikasi pembelajaran, serta capaian belajar siswa
yang diukur melalui pre-post test (UNESCO,
2021).
b) Indikator kualitatif meliputi validitas representasi
menurut komunitas (misalnya melalui survei atau
FGD), pengalaman guru terhadap integrasi
pedagogis (melalui wawancara), serta bukti
adanya pembagian manfaat ekonomi dalam
praktik (Brata, 2021; Hunaepi, 2017).
Rangka evaluasi ini sebaiknya dirancang selaras
dengan fase proyek, mulai dari envisioning, piloting,
hingga scaling, agar indikator yang digunakan relevan

