Page 221 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 221

3.   Politik Luar Negeri Indonesia Masa (Demokrasi Terpimpin)

                     Pada  masa  Demokrasi    Terpimpin (1959-1965), politik luar negeri
                 Indonesia  bersifat  hi  proile, yang diwarnai  sikap anti-imperialisme  dan
                 kolonialisme  yang tegas  dan cenderung bersifat  konfrontatif. Pada  era  itu
                 kepentingan nasional  Indonesia  adalah pengakuan kedaulatan politik dan
                 pembentukan identitas  bangsa  (national  character  building). Kepentingan
                 nasional itu diterjemahkan dalam suatu kebijakan luar negeri yang bertujuan
                 untuk mencari dukungan international terhadap eksistensi Indonesia sebagai
                 bangsa  dan negara  yang merdeka    dan berdaulat, sekaligus  menunjukan
                 karakter atau identitas  bangsa  Indonesia  pada  bangsa-bangsa  lain di  dunia
                 internasional.

                     “Onward no retreat”   adalah kata-kata  yang sering diucapkan dalam
                 beberapa pidato Presiden Soekarno yang menunjukkan tekad revolusionernya
                 dalam  membangun Kekuatan Dunia      Baru (new emerging forces).   Dalam
                 mempromosikan Indonesia    ke  dunia  internasional  Presiden Soekarno juga
                 menunjukkan bahwa dia mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat
                 yang tercermin dari   Nasakom   (Nasionalis, Agama   dan Komunis) yang
                 menjadi  jiwa  bangsa  Indonesia, yang diperhitungkan dapat  menjadi  satu
                 kekuatan (Nasakom Jiwaku). untuk mengalahkan Nekolim (Neo Kolonialisme
                 dan Imperialisme).  Dari  sini  dapat  dilihat  adanya  pergeseran arah politik
                 luar negeri Indonesia yakni condong ke blok komunis, baik secara domestik
                 maupun internasional. Hal ini dilihat dengan adanya kolaborasi politik antara
                 Indonesia dengan China dan bagaimana Presiden Soekarno memberi peluang
                 politik kepada PKI sehingga partai yang pernah menikam perjuangan bangsa
                 Indonesia  pada  tahun 1948, berkembang menjadi  partai  terbesar dan paling
                 berpengaruh di  Indonesia  sekitar tahun 1964-1965. Kebijakan Soekarno itu
                 didasari  oleh keinginannya  agar kaum  komunis  yang merupakan salah satu
                 kekuatan politik mampu berasimilasi  dengan revolusi  Indonesia  dan tidak
                 merasa dianggap sebagai kelompok luar.

                     Politik luar negeri pada masa  Demokrasi Terpimpin  juga ditandai dengan
                 usaha keras Presiden Soekarno membuat Indonesia semakin dikenal di dunia
                 internasional melalui beragam konferensi internasional yang diadakan maupun
                 diikuti  Indonesia. Tujuan awal  dari  dikenalnya  Indonesia  adalah mencari
                 dukungan atas usaha dan perjuangan Indonesia merebut dan mempertahankan
                 Irian Barat. Namun seiring berjalannya  waktu, status  dan prestige  menjadi
                 faktor-faktor pendorong semakin gencarnya Soekarno melaksanakan aktivitas
                 politik luar negeri  ini. Sebagai  dampaknya  Soekarno banyak meninggalkan
                 masalah-masalah domestik seperti masalah ekonomi. Soekarno beranggapan






                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            213
   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225   226