Page 124 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 124

REZIM-REZIM BARU PENGETAHUAN  —  103


               ini, kita sekarang tahu bahwa semakin banyak orang mampu melaksanakan
               haji serta untuk belajar. Ini juga merupakan momen ketika lebih banyak guru,
               termasuk orang-orang Arab, mengadu nasib ke Kawasan Tapal Kuda untuk
               menawarkan  kelas-kelas  yang  diselenggarakan  dalam  bahasa  Melayu.  Ini
               adalah perkembangan yang tak banyak diramalkan. Sultan Madura, misalnya,
               menganggap pendidikan dasar langgar sudah memadai untuk membangun
               pikiran rakyatnya kecuali yang “paling berangasan”. 18
                    Dengan keuntungan pengetahuan kita tentang masa lalu, tampaknya ada
               perbedaan yang kian lebar antara persepsi orang Jawa dan Belanda mengenai
               posisi elite priayi vis-à-vis Islam. Perbedaan yang setara antara yang literer dan
               yang religius juga mewujud dalam berbagai Masyarakat Batavia. Barangkali
               menyadari Raf  es telah menerbitkan Malay Annals karya Leyden, pada 1823
               komite pengarah Belanda menawarkan hadiah untuk menerjemahkan karya
               yang sama ke dalam bahasa mereka sendiri. Tujuan mereka adalah mengakui
                                                                    19
               nilainya sebagai sebuah sejarah dan gaya sastranya yang halus.  Sumbangan
               apa pun yang mungkin diberikan untuk memahami Islam sama sekali tidak
               dipedulikan, sebagaimana berbagai perincian mengenai Islam masih diabaikan
               dalam  analisis-analisis  kebijakan  yang  dibawa  kembali  di  bawah  bendera
               Belanda. Dalam sebuah laporan panjang mengenai Palembang, Komisioner
               J.I.  van  Sevenhoven  bisa  jadi  sudah  mendokumentasikan  dengan  baik
               tingkatan-tingkatan ulama dan para guru di sana. Namun, dia menyimpulkan
               bahwa istana yang telah mengangkat mereka tidaklah benar-benar religius.
               Sevenhoven  bahkan  menyatakan  bahwa  istana  tidak  disukai  oleh  populasi
               Arab setempat, yang terisolasi di tengah-tengah penduduk yang secara umum
               percaya takhayul dan durhaka. 20
                    Tak terlalu jauh dari sana, di Bencoolen, seorang mantan Residen Jawa
               Tengah, Letkol H.G. Nahuijs, berembuk dengan Raf  es dan menyuarakan
               visi bersama mereka mengenai masa depan orang-orang kaf r Jawa:

                    Agar  tidak  membuat  dunia  tersinggung,  kita  tidak  sekali  pun  boleh
                    mendiskusikan  soal-soal  yang  bertentangan  dengan  berbagai  prasangka  atau
                    keyakinan agama orang-orang yang lebih tua atau yang akan berbenturan dengan
                    agama Mohammedan. Ini sama sekali bukan menghalangi pembinaan kaum
                    muda  melalui  kisah-kisah  moral  terpilih  untuk  memupuk  rasa  bertanggung
                    jawab serta rasa hormat dan kebajikan. Keadaan benar-benar menguntungkan
                    karena  dengan  kepemimpinan  jenderal  yang  baik  banyak  bantuan  bisa
                    diperoleh. Orang Jawa sangat menyukai cerita, sampai-sampai para pangeran
                    menghabiskan berjam-jam waktu mereka untuk siapa saja yang bisa menarik
                    perhatian dengan satu atau lain cerita. Tak kurang menguntungkannya bahwa
                    pribumi  Jawa,  berbeda  dari  pengikut  Mohammed  yang  lain,  lebih  dekat  ke
                    agama  Kristen  dan  lebih  mudah  mengubah  adat  istiadatnya  menjadi  adat
                    orang-orang Eropa. Bagi saya, hal itu membuka prospek yang membahagiakan.
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129