Page 217 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 217

196  —  ORIENTALISME DIGUNAKAN


              Snouck dan Hasan Mustafa mengira Sayyid ‘Utsman berada di balik
          semua perkara ini. Ketika didesak oleh kolega Sunda-nya, sang sayyid mengaku
          tidak tahu apa-apa, dan berbalik mendesak Hasan Mustafa mengirim bantahan
          untuk diterbitkan.  Kalaupun memang benar terjadi, ini tetap tidak akan
                         22
          cukup bagi para pencela Hasan Mustafa yang paling bersemangat. Seseorang
          yang  mengirimkan  sebuah  surat  sangat  keji  sekitar  enam  bulan  setelah
          kemunculan artikel pertama, bahkan mengklaim telah membandingkan apa
          yang sudah ditulis Hasan Mustafa dengan apa yang dijelaskan dalam kitab-
          kitab Yahudi, Kristen, dan Majusi,” dan tentu saja tidak menemukan sesuatu
          pun yang berharga dalam tulisan-tulisan sang qadi yang disebutnya sebagai
          “yang buruk, tercela, terkutuk, dan jahat”. 23
              Jika di Jawa Barat mulai muncul rasa jengkel dan kegelisahan dengan
          perdebatan mengenai Tuhan, makhluk, dan yang modern, kemarahan benar-
          benar meledak di Jawa Timur. Snouck kelihatannya tidak pernah mengunjungi
          satu pun pesantren terkenal di Sidoarjo. Kawasan ini, atau tepatnya dusun
          kecil Gedangan, adalah panggung bagi pemberontakan yang berantakan pada
          Mei 1904. Jika dilihat sekilas, pemberontakan ini sangat mirip Cilegon sekitar
          enam belas tahun sebelumnya. Sebuah pemberontakan yang menimbulkan
          kepanikan di kalangan Belanda dan deklarasi penuh semangat dari Kairo.



          MENGENAI GEDANGAN
              Jihad, wahai Muslimin! Jihad, wahai Muslimin! ... [ini adalah] revolusi Jawi!
                                                                          24
              (al-Liwa’, Agustus 1904)
              Saya punya cukup senapan dan senjata dari beragam jenis. Kalau orang-orang
              pribumi  berusaha  memberontak  kembali  seperti  kali  terakhir  di  Gedangan,
                                                                  25
              saya bisa memasok banyak teman saya dengan senjata-senjata itu.  (Engelsch
              Maleisch-Hollandsch ... Samenspraken en Woordenlijst, sekitar 1910)
          Jumat  27  Mei  1904—hari  kelahiran  Nabi.  Sekerumunan  lelaki  Jawa
          berpakaian  kain  putih  mengacung-acungkan  beliung,  golok,  dan  lembing,
          bergerak  menuju  sekelompok  serdadu  Belanda  penjaga  sebuah  jembatan
          yang dibantu sekelompok polisi dari Pabrik Gula Sroeni yang terletak tak
          jauh dari situ. Para serdadu melepaskan tembakan pertama, barisan terdepan
          orang-orang Jawa itu berjatuhan, mati atau sekarat. Banyak yang ditangkap
          di tempat, para pemimpinnya ditahan di rumah seorang kiai yang dibunuh di
          dekat situ segera setelahnya. 26
              Tidak  seperti  keadaan  di  Cilegon,  serangan  ini  bukan  sepenuhnya
          kejutan. Sudah muncul kecurigaan ketika Belanda menemukan beberapa surat
          yang konon dikirim oleh “Imam Sultan Mahdi”. Surat-surat ini berisi ajakan
          bagi orang-orang Jawa untuk membunuh orang-orang Eropa, melembagakan
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222