Page 248 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 248

PARA PENASIHAT UNTUK INDONESIË  —  227


               para guru tarekat-tarekat tersebut. Namun, penggunaan inisiasi dan perjanjian
               tarekat oleh sebagian calon cabang Sarekat Islam tidak menghalangi Kantor
               Urusan  Pribumi  dari  memberi  dukungan  kuasi-resminya.  Para  pemimpin
               Sarekat Islam memastikan bahwa mereka melaporkan kasus mereka kepada
               para penasihat, dengan mengundang Hazeu, Rinkes, dan Sayyid ‘Utsman ke
               kongres-kongres mereka. Sikap ini mendapat balasan setimpal. Pada kongres
               SI  di  Solo  pada  23  Maret  1913,  Sayyid  ‘Utsman  memperkenalkan  diri
               sebagai “mufti Islam untuk rakyat” dan memberikan pidato atas permintaan
               pemimpin SI, Tjokroaminoto:

                    Di  antara  manfaat  keadilan  Islam  adalah  larangan  bertindak  jahat  terhadap
                    diri sendiri, orang lain, dan negara. Kedua, agama Islam memerintahkan agar
                    kita membalas mereka yang berbuat baik kepada kita dengan kebaikan pula,
                    serta  menegaskan  agar  kita  berterima  kasih  kepada  mereka.  Sarekat  Islam
                    melaksanakan berbagai amal Islam yang baik, berguna, dan tidak menimbulkan
                    apa pun yang berbahaya bagi negara. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
                    kasih kepada Paduka Yang Mulia Sultan Sunan [Pakubuwana X], yang dengan
                    restu  dan  bantuannya  Sarekat  Islam  didirikan  dengan  segala  amal  baiknya.
                    Semoga  Allah  Yang  Mahakuasa  memberinya  kesehatan,  umur  panjang,  dan
                    kemuliaan, Amin! Kami juga sangat berterima kasih kepada Badan Pemerintah
                    Sarekat  Islam  yang,  dengan  dorongannya,  memungkinkan  kita  semua  umat
                    Muslim  mengikuti  dan  melaksanakan  kewajiban-kewajiban  Islam  dan
                    menjauhi apa yang dilarangnya, dengan demikian memungkinkan kehormatan
                    dan  rasa  aman  terbebas  dari  kemerosotan  dan  kejahatan,  serta  kemajuan
                    dan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, kami berharap agar
                    Allah Yang Mahakuasa menyempurnakan amal baik Sarekat Islam. Selain itu,
                    merupakan kewajiban bahwa kita semua mengungkapkan terima kasih kepada
                    Pemerintah Belanda, yang, dengan keadilan dan perhatiannya, memungkinkan
                    kita mencapai kebahagiaan dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban agama
                    tanpa gangguan. 24

                    Pada tahun itu pula sang Penasihat Kehormatan menerbitkan karyanya
               Sinar  Istirlam  (Cahaya  Lentera)  yang  menyerang  keberatan-keberatan  yang
               diajukan  oleh  beberapa  guru  Naqsyabandiyyah  yang  memandang  Sarekat
               Islam sebagai kekuatan Kristenisasi, konon melalui pembagian “air Kristen”
               dalam  inisiasinya.  Menunjuk  ke  halaman-halaman  risalahnya  sendiri  yang
               sudah menguning, ‘Utsman menegaskan kembali bahwa Sarekat Islam harus
               disambut dengan rasa terima kasih kepada pemerintah karena tradisinya yang
               tidak turut campur dalam soal-soal keagamaan.  Namun, faktanya tetaplah
                                                        25
               bahwa Sarekat Islam pada awalnya tidak mendapatkan pengakuan tersebut,
               dan oleh karena itu sebagian anggotanya menyebarkan retorika terima kasih
               Sayyid ‘Utsman dalam sebuah selebaran:
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253