Page 121 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 121
Pemanfaatan Modal | 101
sekitar 2 juta orang setiap tahun. Pengurangan angka pengangguran,
baik formal maupun informal sangat relevan dengan optimalisasi
peran sektor pertanian.
Kondisi ini juga tercermin dari kualitas sumber daya manusia
pertanian di Kabupaten Bantul, khususnya di desa Bangunjiwo.
Seperti yang telah dijelaskan di bab yang telah terdahulu, petani di
desa Bangunjiwo adalah petani dengan pendidikan yang rendah
(tidak tamat SD dan tamat SD). Di sisi lain ada kecenderungan
generasi muda yang tidak lagi berminat di bidang pertanian. Faktor
pokok yang menyebabkannya adalah sektor pertanian dianggap
tidak memiliki insentif ekonomi ketimbangan di sektor lain. Untuk
menjawab ini, dibutuhkan revitalisasi pertanian secara lebih
terfokus yang didukung kualitas sumberdaya manusia pertanian. Di
samping melalui pengembangan SDM berbasis kompetensi maka
diperlukan penguatan kelembagaan pertanian, misalnya lembaga
keuangan, pemasaran, penyuluhan, penelitian dan pengembangan
yang saling bersinergis.
Setiap program pengembangan sektor pertanian khususnya
yang berkait dengan program pengembanagn SDM pertanian harus
merupakan bagian integral dari peningkatan kesejahteraan petani
(PPK). Pengembangan model pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan
berbasis kompetensi dan agribisnis diharapkan mampu
meningkatkan mutu SDM pertanian. Pada gilirannya mampu
meningkatkan produktifitas, mutu dan harga hasil pertanian yang
kompetitif. Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani yang didukung dengan pemberdayaan,
peningkatan akses terhadap sumberdaya usaha pertanian,
pengembangan kelembagaan dan perlindungan terhadap petani.
c . L o k a s i L a h a n P e r t a n i a n O r g a n i k
Wilayah pertanian organik saat ini belumlah menempati lahan
yang khusus. Dalam arti, pertanian organik yang ada dibuat lahan
tersendiri yang terisolasi dengan pertanian konvensional. Bila lahan
pertanian organik masih menyatu dengan pertanian konvensional
akan mengakibatkan pertanian organik lebih rawan terhadap hama.
Selain itu, keaslian padi/beras yang dihasilkannya akan berkurang
karena lahan dan air yang ada tetap akan bercampur penggunaannya
dengan pupuk atau pestisida dari pertanian non-
organik/konvensional. Jalan keluar yang ditawarkan adalah dengan