Page 118 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 118
Menurut Siahaan et al (2013), penggunaan konsorsium
mikroba cenderung memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan penggunaan isolat tunggal, karena diharapkan kerja
enzim dari tiap jenis mikroba dapat saling melengkapi untuk
dapat bertahan hidup menggunakan sumber nutrien yang tersedia
dalam media pembawa tersebut. Penelitian Yunilas et al (2014)
menunjukkan pengunaan konsorsium mikroba mampu
meningkatkan kualitas pakan (meningkatkan protein dan
menurunkan serat kasar). Penggunaan konsorsium beberapa
mikoba indigenous dari limbah sawit seperti fungi, yeast dan
bakteri mampu menurunkan kadar lignin dari limbah sawit itu
sendiri (Yunilas, 2016).
8.1. Koleksi Mikroba
Peremajaan. Isolat murni yang akan digunakan
diremajakan (penyegaran). Penyegaran isolat dilakukan dengan
menumbuhkan isolat pada media nutrient broth masing-masing
dan inkubasi selama 24-48 jam pada suhu ruang. Penyegaran
terus dilakukan hingga kultur beradaptasi untuk hidup pada media
tersebut dan jumlahnya cukup banyak yang ditandai dengan
adanya kekeruhan pada media tumbuh.
Agar miring. Isolat yang telah disegarkan di inokulasi pada
media agar miring untuk tahap kegiatan selanjutnya. Isolate
diinokulasi pada agar miring dan diinkubasi pada suhu ruang
untuk uji sinergisme antara mikrobia. Mikroba potensial
digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Pembiakan kultur Starter. Isolate mikroorganisme
potensial dikultur pada media cair sesuai dengan isolate masing-
masing (NB, PDB, PDYB dan MRS broth) lalu diinkubasi pada
suhu ruang. Pembiakan dimaksudkan untuk memperbaharui dan
106 | P a g e