Page 42 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 42
Tanin dapat mengendapkan protein sehingga
menimbulkan beberapa permasalahan. Tanin dapat membentuk
kompleks dengan protein dan serat kasar pakan, serta enzim
pencernaan sehingga mengganggu proses percernaan pakan yang
berakibat pada terhambatnya pertumbuhan ternak (Butler &
Rogler 1992). Selain itu, tanin juga memiliki kemampuan untuk
membentuk senyawa kompleks dengan protein saliva dalam
mulut sehingga dapat menimbulkan rasa sepat jika dimakan
(Saragih & Haryadi 2003).
Rasa sepat dari bahan yang dikonsumsi menyebabkan
penurunan tingkat palatabilitas (tingkat kesukaan ternak)
terhadap bahan pakan tersebut. Beberapa cara dilakukan untuk
mengurangi kandungan tannin dalam suatu bahan pakan. Salah
satunya dengan menggunakan enzim yang memiliki kemampuan
untuk mendegradasi tanin. Dalam pelaksanaan dapat melalui
proses fermentasi menggunakan penambahan inokulum mikroba
berupa MOL, Probiotik atau penggunaan enzim tannin secara
langsung. Dalam proses pengolahan pakan dapat dilakukan
melalui penambahan mikroba potensial yang memiliki
kemampuan memproduksi enzim tanase.
Tanin asil hidrolase atau yang lebih dikenal sebagai
tanase merupakan enzim yang biasanya digunakan secara luas
untuk mengurangi kandungan tanin. Enzim ini telah digunakan
baik pada industri makanan maupun obat-obatan. Dalam industri
makanan, tanase digunakan pada produk teh instan, menjernihkan
bir dan jus buah serta mengurangi efek antinutrisi tanin pada
makanan ternak.
Di Brazil, enzim ini digunakan untuk mengurangi rasa
sepat pada jus buah jambu mete. Untuk industri obat-obatan,
tanase berperan dalam produksi asam galat, yaitu senyawa yang
digunakan untuk mensintesis propil galat dan trimetoprim secara
30 | P a g e

