Page 92 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 92
c). Tahap Titrasi
Prinsipnya yaitu menitar kembali kelebihan H 2SO 4 pada
hasil sulingan dengan menggunakan larutan NaOH. Proses titrasi
akan berhenti apabila telah terjadi perubahan warna dari biru
kehijauan yang menandakan titik akhir titrasi.
Model rumus kimianya adalah sebagai berikut :
H 2SO 4 + NaOH Na 2SO 4 + H 2O
Penentuan kadar protein kasar adalah sebagai berikut :
PK = (titran sampel-blangko) x titar NaOH x 0.014 x 6,25x100%
Berat sampel (x)
3. Serat kasar (SK)
Serat kasar mempunyai pengertian sebagai fraksi dari
karbohidrat yang tidak larut dalam basa dan asam encer setelah
pendidihan masing-masing 30 menit. Termasuk dalam komponen
serat kasar ini adalah campuran hemisellulosa, sellulosa dan
lignin yang tidak larut. Pada analisa ini diperoleh fraksi lignin,
sellulosa dan hemisellulosa yang justru perlu diketahui
komposisinya khusus untuk hijauan makanan ternak atau
umumnya pakan berserat.
Serat kasar merupakan residu dari bahan makanan atau
pertanian setelah diperlakukan dengan asam dan alkali mendidih
yang terdiri dari selulosa dengan sedikit lignin dan pentosan.
Sampel yang akan diukur dihaluskan terlebih dahulu sehingga
dapat melalui saringan diameter 1 mm dan diaduk merata.
Metode yang digunakan pada materi serat kasar yaitu
mencuci bersih alat-alat utama seperti labu erlenmeyer, baker
glass dan gelas ukur hingga bersih. Mengeringkan dalam oven
0
pada suhu 105-110 C selama 1 jam dan mendinginkannya dalam
eksikator.
80 | P a g e