Page 113 - Layla Majnun
P. 113

21

              Kesakitan, Penyesalan, dan Kesedihan









                Itulah yang tertinggal kini: perasaan sakit tanpa penyembuhan,
                    penyesalan tanpa akhir, kesedihan tanpa penghiburan.

                  ada saat itu, seorang pemburu dari suku Amir sedang mengintai
              P  gurun di Gurun Najd ketika ia bertemu dengan Majnun. Majnun
                rusa
              bukanlah mangsanya, namun lidah si pemburu itu lebih tajam dari pisau
              manapun. Ia berteriak, “Jadi di sinilah tempat persembunyianmu. Apakah
              Layla satu-satunya orang dalam hidupmu yang berarti bagimu? Tidak-
              kah kau memikirkan ibu yang telah melahirkanmu, membesarkanmu, me-
              rawatmu, dan menjagamu dengan kekhawatiran yang hanya ada dalam
              hati seorang ibu? Apakah begini caramu membalas kebaikannya, dengan
              mengabaikannya?
                     “Dan bagaimana dengan ayahmu? Memang benar, ia masih hidup
              saat terakhir kali kau melihatnya, tapi kini beban kesedihannya telah mem-
              bawanya ke kematian. Katakan padaku: apakah kau menikmati hidupmu
              setelah mengetahui bahwa hidupnya telah berakhir? Tidakkah kau memi-
              kirkannya sama sekali? Dengan keegoisanmu kau mengubur dirimu hidup-
              hidup di alam liar ini, saat kau seharusnya berlutut di hadapan nisannya
              dan meminta maaf kepadanya. Sangtlah jelas bahwa kau terlalu larut
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118