Page 132 - Layla Majnun
P. 132
24
Bintang yang Jatuh dari Surga
Seorang wanita mungkin dapat mengalahkan seorang pahlawan dan
meletakkan pedang kematian di atas kepalanya.
Namun ketika segalanya telah berakhir, ia tetaplah seorang wanita.
Tertindas dan tak mampu berbuat sesuai kehendaknya.
Seorang wanita mungkin merasa ingin berjuang dan menunjukkan
keberanian bagaikan seekor singa.
Namun atas nama kehormatan serta martabat ia harus bertindak
sesuai kodratnya, seperti yang telah digariskan kepadanya.
S
eringkali mimpi itu begitu nyata, begitu penuh kebenaran, sehingga
sinarannya menembus diri manusia dan membuat harinya menjadi
cemerlang. Begitulah mimpi Majnun. Ketika terbangun, ia terbangun
di pagi hari di mana berbagai kemungkinan tampak tak berujung. Langit
cerah dan udara dipenuhi oleh aroma wangi yang dibawa hanya dari surga;
setiap hembusannya bagaikan hembusan napas sang Nabi, yang dikirim
untuk membangkitkan mereka-mereka yang telah mati dan menyuruh
mereka untuk mewaspadai keindahan kehidupan.
Hari itu, dan juga di hari-hari yang akan disongsongnya, bagi Majnun
tampak bagaikan taman bunga mawar yang indah yang dipenuhi dengan