Page 172 - Layla Majnun
P. 172

30

                 Sama  Menderita  Karena  Cinta









               Bahwa lautan cinta ini, yang dihantam badai kesedihan, dapat
               ditenangkan atau mengering? Takkan pernah – bahkan hingga
             bintang kehilangan cahaya atau api Neraka kehilangan panasnya!

                 etika para pedagang beserta karavan mereka telah kembali, mere-
               ka m
            K embawa sajak-sajak Majnun dari gurun, menuju jalanan serta
            kedai-kedai di pasar-pasar kota. Di kota Baghdad, di tepian sungai Tigris,
            tinggallah seorang pemuda bernama Salam, seorang pria muda yang
             tampan dan pandai yang telah merasakan pedihnya cinta tak berbalas.
                    Kecintaannya pada sajak begitu besar, dan begitu ia mendengar
             tentang Majnun dan lagu-lagu cintanya untuk Layla, imajinasinya terbang.
                    “Aku harus menemukan Majnun, si ‘gila’ ini,” pikirnya. “Di mana
            pun ia berada, aku harus menemukannya dan berbicara dengannya, karena
            ia juga telah menderita karena cinta, oleh karena itu ia pasti dapat mema-
            hami keadaanku.” Ia kemudian mengepak barang-barangnya, menaikkan-
            nya ke atas unta dan segera melakukan perjalanan menuju wilayah Be-
            douin tanpa banyak bicara.
                   Selama berhari-hari ia berkelana di gurun, bertanya-tanya dan
            mencari-cari, hingga akhirnya ia berjumpa dengan seorang pria malang
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177