Page 81 - Layla Majnun
P. 81
takan oleh si rusa betina, andaikan ia bisa berbicara? Ia pasti akan mengutuk-
mu; ia pasti akan memohon kepada Allah agar kau tersiksa karena kau
telah menyiksa pasangan hidupnya.
“Tidakkah penderitaan makhluk-makhluk yang kau siksa berarti
sesuatu bagimu? Coba kau tempatkan dirimu pada rusa jantan itu; bayang-
kan dirimu sebagai korban dalam perangkap dan rusa jantan itu sang pem-
buru yang sedang bersiap-siap untuk membunuhmu, bagaimana perasa-
anmu?”
“Aku tidak melakukannya hanya sekedar untuk membunuh,” kata
si pemburu, sambil menurunkan belatinya. “Aku membunuh demi kesela-
matan diriku, agar aku bisa menghidangkan makanan di meja makanku.
Jika kau bersedia, aku akan menjual rusa jantan ini kepadamu.”
Majnun tak memiliki uang ataupun perhiasan, namun ia masih
memiliki beberapa benda yang diberikan oleh Nowfal kepadanya. Ia menge-
luarkannya dari tas dan memberikannya kepada si pemburu, yang merasa
sangat senang dengan pertukaran itu. Setelah memasukkan benda-benda
itu ke dalam tasnya, si pemburu itu membelai-belai bagian belakang tubuh
rusa jantan itu, tersenyum kepada Majnun lalu pergi menuju bukit pasir.
Ketika si pemburu telah pergi, Majnun datang mendekati si rusa
jantan dan mulai membelai-belainya dengan halus, seperti seorang ayah
yang membelai-belai anaknya. Lalu ia mulai berbisik di telinga rusa jantan
itu:
“Kau sama sepertiku, telah terpisah dari yang kau cintai. Tak perlu
khawatir karena kesedihanmu telah berakhir. Kini kau bisa kembali kepa-
danya dan berbaring pada bayangannya, tempat di mana seharusnya
kau berada. Dan jika dalam perjalananmu kembali kepada kekasihmu,
kau bertemu dengan kekasihku, sampaikan pesanku ini kepadanya:
Setiap angin yang berhembus membawa aromamu kepadaku;
Setiap burung yang bernyanyi menyebutkan namamu kepadaku;
Setiap mimpi yang muncul membawa wajahmu kepadaku;
Setiap tatapan yang tertuju ke wajahmu meninggalkan jejaknya
kepadaku.