Page 83 - Layla Majnun
P. 83

16

                        Jubah  Hitam  Kesedihan









               Burung gagak itu juga mengenakan jubah hitam kesedihan, seperti
              diriku, ia telah terbang ke alam liar untuk dapat menyendiri dengan
                                     kesedihannya.

                  agi menampakkan sinar berwarna kuning ke atas kubah malam
              P  yang berwarna nila, sementara matahari yang terbangun dari tidur-
              nya, melukiskan warna semerah mawar di langit. Namun Majnun, yang
              lelah karena kesedihan serta kepedihan perpisahan, bagaikan bunga di
              musim gugur, kelopaknya layu, menguning lalu jatuh.
                     Ketika matahari sampai pada puncaknya dan mulai memanggang-
              nya, Majnun merasa senang tatkala menemukan oase kecil yang dikelilingi
              oleh pohon-pohon palem. Pada oase itu terdapat aliran air sehingga ia
              dapat beristirahat barang sejenak. Air mengalir, pepohonan dan juga tem-
              pat teduh! Tempat ini, pikir Majnun, adalah serpihan kecil surga yang ter-
              jatuh ke bumi!
                     Ia minum dari aliran air yang sejuk dan manis hingga dahaganya
              terpuaskan; lalu ia berbaring pada rerumputan yang sehalus karpet di
              bawah keteduhan pohon palem. Dalam beberapa menit saja ia telah ter-
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88