Page 10 - Sinar Tani Edisi 4104
P. 10
10 Edisi 24 - 30 September 2025 | No. 4104 Tahun LVI Pangan
memacu semangat petani untuk
meningkatkan produksi.
Dengan dihentikannya impor,
Dasrul berharap hasil panen
petani akan lebih banyak diserap
industri untuk diolah. Kondisi ini
diyakini akan menjaga kestabilan
harga sekaligus meningkatkan
kesejahteraan petani. “Kalau impor
dihentikan, otomatis hasil kami akan
lebih banyak dibeli industri untuk
diolah, sehingga harga stabil dan
petani lebih sejahtera,” katanya.
Data Kementerian Pertanian,
rata-rata produksi singkong nasional
pada lima tahun terakhir (2020-2024)
sebesar 15,7 juta ton per tahun. Pada
2024, produksi singkong sebesar 15,1
juta ton cenderung turun dibanding
produksi pada 2020 dan 2023 yang
masing-masing mencapai 16,2 juta
ton dan 16,7 juta ton.
Sementara angka impor
cenderung naik dan angka ekspor
cenderung turun. Pada Tahun
Jawab Keluhan Petani, 2024 menunjukkan angka impor
menembus 277 ribu ton. Angka
Impor Tapioka dalam negeri belum Gubernur
tersebut menandakan kebutuhan
mampu
dipenuhi, baik dari sisi kuantitas
maupun kualitas bahan baku.
Sementara
itu
Lampung, Rahmat Mirzani Djausal,
dan Tetes Tebu kontribusi produksi singkong
Lampung hampir 70 persen dari
produksi Indonesia. Meski Lampung
menjadi sentra terbesar produksi
singkong di Indonesia, namun harga
singkong terus tertekan. Hal ini akibat
Dibatasi Lampung sebagai sentra produksi masuknya impor tepung tapioka dan
singkong yang membuat produk
lokal sulit bersaing.
waktu
beberapa
“Dalam
belakangan
harga
tepung
ini
yang menyumbang 70% produksi
masuknya impor membuat harga
Indonesia. Kalangan industri tetap tapioka dunia yang menurun dan
lebih memilih tapioka impor. di dalam negeri turun di Lampung
dan seluruh Indonesia. Ini membuat
Petani singkong dan tebu kini tengah Serap Produk Petani petani singkong mengeluh,”
Ketua Perkumpulan Petani Ubi
menghadapi ujian berat. Meski pemerintah Kayu Indonesia (PPUKI), Dasrul tuturnya. kebijakan larangan
Dengan
telah menetapkan dua komoditas tersebut Aswin berharap dengan kebijakan terbatas, Rahmat berharap akan
menaikkan harga tepung singkong
ini industri lebih fokus menyerap
sebagai produk pangan strategis, tapi hasil produksi dalam negeri, di Lampung. “Kami juga meminta
nasibnya tengah terombang-ambing. sehingga petani mendapatkan harga Eceran Tertinggi tepung
kepastian pasar. Tidak hanya itu,
tapioka diberlakukan agar rantai
Masuknya produk impor membuat harga Dasrul juga mengatakan dukungan dagang benar-benar terkendali dan
tapioka dan tetes tebu terjun bebas. penuh pemerintah terhadap menguntungkan petani,” ujarnya.
Yul
komoditas singkong akan semakin
ondisi tersebut akhirnya Kementerian Perindustrian atau Keuntungan Tetes Tebu Tak Menetes ke Petani
membuat pemerintah Neraca Komoditas. Selain itu, impor
menetapkan larangan disesuaikan dengan kebutuhan elain petani singkong, petani tebu juga mengeluhkan hal yang
terbatas impor tepung nasional untuk melindungi petani sama. Kebijakan pemerintah yang membuka impor ethanol
tapioka dan tetes tebu. singkong. dan tetes tebu justru makin menekan pendapatan petani tebu.
KKebijakan ini setelah Kedua, Permendag 32/2025 SKetua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu
pemerintah bertemu dengan pelaku (amandemen Permendag 20/2025): Rakyat Indonesia (APTRI), Fatchudin Rosidi, kebijakan pemerintah
usaha singkong dan tebu, baik Memperketat impor etanol untuk membuka impor tetes tebu dan ethanol dari Thailand membuat
petani maupun kalangan industri di menjaga stabilitas harga molases, harga tetes tebu terjun bebas.
Jakarta, Jumat (19/9). melindungi petani tebu, dan Harga tetes tebu yang tahun lalu bisa mencapai Rp 2.100/kg, maka
“Sesuai arahan Presiden, ethanol mendukung swasembada gula serta kini turun menjadi Rp 1.700, kemudian Rp 1.200, bahkan menjadi Rp
kita keluarkan keputusan larangan energi hijau. Kedua Permendag ini 900/kg.
terbatas. Impor kita keluarkan berlaku 14 hari setelah diundangkan. Menurutnya, setiap musim giling petani tebu akan mendapatkan
sesuai kebutuhan. Kalau dalam Krisis harga singkong mulai pendapatan dari dua produk yakni gula dan tetes tebu. Selama ini
negeri masih bisa terpenuhi, impor mencuat pada Januari 2025, dipicu pembagian tetes tebu petani dengan pabrik gula, setiap 1 kuintal tebu,
ditiadakan,” kata Menteri Pertanian, banjir impor tepung tapioka yang petani akan mendapatkan 3 kg tetes tebu. Setiap tahun produksi tetes
Andi Amran Sulaiman. Begitu juga menyebabkan hasil panen lokal tebu petani mencapai 1,6 juta ton.
dengan singkong, pemerintah akan tidak terserap. Pada 23 Januari, Fatchudin berharap perhatian pemerintah tidak hanya sebatas
menerbitkan larangan terbatas ribuan petani singkong dari tujuh regulasi, tetapi juga melalui dukungan subsidi serta penyelesaian
untuk tepung tapioka. “Jadi selama kabupaten di Lampung sempat berbagai kendala di lapangan. Hal ini mencakup persoalan pabrik gula
kebutuhan dalam negeri masih menggelar aksi protes di pabrik hingga pemasaran hasil produksi yang selama ini menjadi tantangan
dapat dipenuhi, impor tidak akan pengolahan tepung tapioka, utama petani tebu. Yul
diperbolehkan,” tegasnya. menuntut harga sesuai Surat
Menindaklanjuti kebijakan Keputusan Bersama (SKB) sebesar
larangan terbatas impor tapioka Rp 1.400/kg.
dan ethanol, Menteri Perdagangan Apalagi harga singkong petani
Budi Santoso menerbitkan dua terkena potongan harga 50–60% dari
Permendag. Pertama, Permendag harga minimum Rp 1.350/kg. Dengan
No. 31 Tahun 2025 (amandemen demikian, harga jual singkong
Permendag No. 18 Tahun 2025). petani hanya sekitar Rp 600–700/kg.
Kebijakan tersebut mengatur impor Kondisi tersebut membuat petani
ubi kayu dan turunannya seperti makin sulit mengembalikan modal.
tapioka. Meski petani singkong sempat
Persetujuan Impor (PI) melancarkan aksi unjukrasa, tapi
hanya untuk pemegang API-P, sejak Mei 2025 harga singkong
dengan rekomendasi teknis dari malah terus tertekan, terutama di