Page 23 - Modul Teknik Pengeringan 2021
P. 23

Garis C-D memperlihatkan proses pemanasan untuk menaikkan suhu

                            uap  lanjut,  oleh  karena  itu  kondisi  uapnya  disebut  uap  panas  lanjut  atau
                            superheat gas. Energi panas yang diserap merupakan panas sensibel.


                               4.  Perubahan Karakteristik Bahan Pangan yang Dikeringkan

                                   Selama  pengeringan  buah-buahan  dan  sayuran,  banyak  perubahan

                            fisikokimia  terjadi,  seperti:  perubahan  warna  karena  reaksi  pencoklatan
                            enzimatik  atau  non-enzimatik,  perubahan  tekstur  dan  penyusutan  dan

                            kehilangan  dan  /  atau  degradasi  senyawa  nutrisi  (misalnya,  asam  askorbat,
                            karotenoid,  senyawa  fenolik  dan  sejenisnya).  Dampak  proses  pengeringan

                            terhadap karakteristik bahan pangan.
                                   Selama pengeringan, perubahan fisik dan kimia terjadi, dan seringkali,

                            mereka  sangat  mempengaruhi  karakteristik  produk  pengeringan.  Perubahan

                            fisik dan kimia dibahas di bawah ini.
                                   Penyusutan

                                   Selama  pengeringan,  buah-buahan  dan  sayuran  kehilangan  air,  dan

                            selaput sel runtuh. Hasilnya adalah pengurangan bentuk dan ukuran jaringan
                            makanan,  yang  biasa  disebut  penyusutan.  Kelembaban  secara  bertahap

                            bergerak dari pusat jaringan makanan ke permukaan luar. Beberapa penelitian
                            menegaskan  bahwa  ada  korelasi  linear  antara  kadar  air  dan  susut.  Selama

                            tahap  awal  pengeringan  udara  panas,  penyusutan  meningkat  dengan  cepat;
                            nilai  kemudian  perlahan-lahan  meningkat  hingga  mencapai  titik

                            keseimbangan. Diamati bahwa fenomena penyusutan yang lebih kuat terjadi

                            pada microwave dan pengering udara panas daripada pada pengeringan beku.
                            Ini karena suhu yang dinaikkan meningkatkan tingkat penyusutan sel setelah

                            perilaku  tipe  Arrhenius.  Namun,  dalam  sebuah  penelitian  yang  dilakukan
                            pada  stroberi,  perilaku  rehidrasi  yang  serupa  terlihat  setelah  pengeringan

                            microwave dan pengeringan beku.

                                   Struktur Mikro dan Tekstur
                                   Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur buah-buahan dan sayuran

                            yang mengalami dehidrasi adalah jenis pra-perawatan yang diterapkan pada
                            bahan  (blanching,  peeling,  cutting,  dll)  bersamaan  dengan  intensitas

                            penerapannya.  Blanching  adalah  operasi  sebelumnya  yang  sangat  penting



                                                                                                     17
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28