Page 26 - Modul Teknik Pengeringan 2021
P. 26

Warna

                                   Pengawetan warna sangat penting untuk membuat buah dan sayuran
                            olahan menarik dan dapat diterima. Hal tersebut merupakan atribut pertama

                            yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
                            Beberapa  penelitian,  sebagai  bahan  studi,  mempertimbangkan  konservasi

                            warna  selama  penanganan  pasca  panen  dan  pemrosesan  buah  dan  sayuran
                            sebagai  hal  yang  sangat  penting.  Selama  pengeringan,  banyak  fenomena

                            proses  baik  fisika  maupun  kimia  yang  bertanggung  jawab  atas  perubahan

                            warna. Yang paling umum adalah degradasi pigmen (misalnya klorofil  dan
                            karoten)  dan  terjadinya  kecoklatan,  baik  karena  reaksi  enzimatik  maupun

                            non-enzimatik.

                                   Klorofil dan Karotenoid
                                   Warna sayuran hijau dan kuning atau merah maupun oranye terutama

                            disebabkan  oleh  pigmen  yang  terkait  erat  dengan  klorofil  dan  karotenoid.
                            Pigmen ini mudah terdegradasi selama pemrosesan pasca panen oleh cahaya,

                            panas, oksigen, dan enzim. Namun, harus diperhatikan bahwa jenis produk,
                            asal,  pra-perawatan  dan  jenis  pengeringan  mempengaruhi  laju  degradasi

                            klorofil  dan  karotenoid.  Selain  itu,  suhu  tinggi  dan  pH  yang  rendah

                            merangsang  konversi  klorofil  menjadi  pheophytins  dengan  mengganti
                            magnesium  dalam  cincin  klorin  dengan  dua  ion  hydrogen.  Ketika  klorofil

                            diubah  menjadi  pheophytin,  warnanya  berubah  dari  hijau  terang  menjadi
                            coklat  zaitun.  Tingkat  konversi  pembentukan  pheophytins  tampaknya

                            melambat  pada  aktivitas  air  (aw)  lebih  rendah  dari  0,32.  Selain  reaksi  ini,
                            degradasi klorofil berhubungan dengan peroksidasi lemak. Dalam reaksi ini,

                            lipoksidase dan oksigen memainkan peran utama.

                                   Pencoklatan Enzimatik
                                   Polifenol oksidase (PPO, EC-1.10.32) dan peroksidase (POD, nomor

                            EC  1.11.1.x)  terutama  bertanggung  jawab  atas  browning  enzimatik.  Jalur
                            menghasilkan degradasi  fenol dan dimulai dengan konversi asam  amino  L-

                            fenilalanin  menjadi  asam  trans-sinamat  oleh  enzim  fenilalanin  lyase  (PAL,

                            EC. 4.3.1.5). Setelah langkah ini adalah konversi asam trans-sinamatik oleh
                            PPO  menjadi  orto-kuinon,  yang  secara  spontan  berpolimerisasi  menjadi





                                                                                                     20
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31