Page 29 - Modul Teknik Pengeringan 2021
P. 29

pemrosesan  (misalnya  waktu  pemaparan  suhu  dan  panas).  Pada  pH  lebih

                            rendah  dari  7,0,  reaksi  terutama  mengarah  pada  pembentukan  furfural  dan
                            hidroksi-metilfurfural, sedangkan pada pH lebih tinggi dari 7,0, 4-hidroksi-5-

                            metil-2,3-dihydrofuran-3-one (HMFone) dan produk-produk fisis (misalnya,
                            asetol,  piruvaldehida  dan  diasetil)  sebagian  besar  terbentuk.  Terlepas  dari

                            jalurnya,  semua  senyawa  ini  sangat  reaktif  dan,  dengan  demikian,  terlibat
                            dalam  reaksi  lebih  lanjut  yang  bertanggung  jawab  untuk  pengembangan

                            pigmen coklat (misalnya melanoidins). Secara umum, NEB dimonitor sebagai

                            berikut:
                                   Kandungan gula (misalnya sukrosa, fruktosa dan glukosa), HMF dan

                            furfural, pengukuran  spektral pada  420  nm  untuk  mengukur perkembangan
                            kecoklatan.  NEB  sering  mengurangi  kualitas  makanan  olahan  dengan

                            beberapa  pengecualian,  misalnya,  kopi  panggang  dan  produk  roti,  di  mana

                            reaksi  Maillard bertanggung jawab  atas  warna,  rasa,  dan  aroma  yang  lebih
                            baik.

                                   Komposisi Kimia dan Nilai Gizi
                                   Pengeringan  secara  signifikan  dapat  mengubah  komposisi  kimia

                            makanan dan nutrisi, dengan variabel ekstensi sesuai dengan jenis makanan,

                            metode  pengeringan,  intensitas  perlakuan  dan  kondisi  operasi.  Perubahan
                            nilai gizi makanan kering mungkin karena sistem persiapan (pra-perawatan),

                            kondisi  pengeringan  (terutama  suhu)  atau  kondisi  penyimpanan  (setelah
                            pengeringan).

                                   Kualitas nutrisi buah-buahan dan sayuran tergantung pada komposisi
                            kimianya,  yang  menunjukkan  berbagai  variasi  tergantung  pada  spesies,

                            kultivar  dan  tahap  kematangan.  Pemrosesan panas,  apalagi,  mengarah pada

                            degradasi  dan  atau  isomerisasi  sebagian  besar  senyawa  kimia.  Karena
                            kompleksitas  matriks,  beberapa  senyawa  kimia  dipilih  sebagai  penanda

                            kualitas gizi. Untuk buah dan sayuran, asam askorbat, karotenoid, vitamin E
                            dan kandungan fenolik umumnya digunakan sebagai penanda.

                                   Beberapa  langkah  yang  dapat  diambil  untuk  mengurangi  kehilangan

                            nutrisi  antara  lain:  meminimalkan  waktu  pengeringan,  menggunakan  suhu







                                                                                                     23
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34