Page 123 - Perspektif Agraria Kritis
P. 123

Perspektif Agraria Kritis



                     Selain itu, dalam rangka menangkal ancaman  proses
              diferensiasi  dan  akumulasi  tanah  sembari  sekaligus  untuk
              meningkatkan skala ekonomi usaha tani, perlindungan hak ini
              juga dapat mengambil bentuk hak kepemilikan kolektif. Jadi,
              daripada reforma agraria membagikan tanah secara individual
              dalam  persil-persil  yang  sempit  dan  tidak  feasible  secara
              ekonomi,  akan  lebih baik  jika  tanah  itu  dikonsolidasikan  dan
              dibagikan  sebagai  hak  kolektif.  Adapun  subjek  haknya  bisa
              berbentuk  koperasi  petani,  badan  usaha  milik  petani,  atau
              badan usaha milik desa.

                     Perlindungan  hak  juga  harus  membuka  ruang  bagi
              beragam  skema  hak  yang  lebih  fleksibel  dan  adaptif  pada
              ragam  karakteristik  sumber  agraria  yang  hendak  dibagi.
              Sebagai misal, perlu dipikirkan bentuk hak yang paling cocok
              untuk jenis sumber daya alam yang belakangan ini dikenal luas
              sebagai “sumber daya-bersama” (the commons).
                     Jadi,  selain  hak  milik  individual  dan  hak  komunal,
              skema  hak  itu  juga  perlu  mempertimbangkan  berbagai  hak
              lainnya,  seperti  hak  pakai  jangka  panjang,  hak  pakai  rotatif
              yang diatur desa, hak pengelolaan oleh desa, dan sebagainya
              (cf. Luthfi dan Shohibuddin 2016).


              PERLINDUNGAN SISTEM PRODUKSI

                     Kebijakan  reforma  agraria  juga  harus  mewujudkan
              keberlanjutan tenurial melalui perlindungan sistem produksi
              yang menjamin kelangsungan produksi pertanian skala rumah
              tangga (smallholding agriculture). Dalam kaitan ini, akses pada
              permodalan  yang  disampaikan  Presiden  Jokowi  hanya
              merupakan salah satu faktor dalam proses produksi. Selain itu,
              yang  tidak  kalah  penting  adalah  mengembangkan  sistem
              pertanian yang ramah lingkungan dan sekaligus rendah input
              luar yang sangat padat modal itu.




                                          58
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128