Page 234 - Perspektif Agraria Kritis
P. 234

Bagian VI.  UUPA Sebagai Kerangka Normatif


                     Di bawah ini akan diuraikan pasal-pasal dalam UUPA
              yang mendukung kesembilan prinsip kebijakan di atas.


              Prinsip Nasionalisme

                     Prinsip pertama di antara sembilan prinsip kebijakan
              dalam UUPA bertujuan untuk menegaskan asas kebangsaan
              (nasionalisme)  dalam  penguasaan  dan  pemilikan  sumber-
              sumber  agraria.  Beberapa  ketentuan  di  dalam  UUPA  yang
              terkait dengan prinsip ini di antaranya adalah sebagai berikut:

              •  Sumber-sumber agraria (SSA) merupakan karunia Tuhan
                  YME dan kekayaan nasional (Pasal 1 ayat (2)); hubungan
                  SSA itu dengan bangsa Indonesia bersifat abadi  (Pasal 1
                  ayat (3)).
              •  SSA dikuasai oleh negara sebagai organisasi kekuasaan
                  seluruh rakyat Indonesia (Pasal 2 ayat (1)) untuk mencapai
                  sebesar-besar kemakmuran rakyat (Pasal 2 ayat (3).
              •  Pelaksanaan  hak  menguasai  negara  dapat  dikuasakan
                  kepada  daerah  Swatantra  dan  masyarakat  hukum  adat
                  (Pasal 2 ayat (4)).
              •  Pelaksanaan  hak  ulayat  dan  hak-hak  yang  serupa  harus
                  sesuai dengan kepentingan nasional dan negara (Pasal
                  3).
              •  Hukum  agraria  ialah  hukum  adat  sepanjang  tidak
                  bertentangan dengan kepentingan nasional dan negara
                  (Pasal 5).
              •  Semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial (Pasal 6)
                  sehingga  tidak  boleh  dipergunakan  semata-mata  untuk
                  kepentingan  pribadi  atau  menimbulkan  kerugian  pada
                  masyarakat (Penjelasan Umum II butir (4)).
              •  Hanya warga negara Indonesia yang dapat mempunyai
                  hubungan sepenuhnya dengan SSA (Pasal 9 ayat (1)) dan
                  hanya warga negara Indonesia yang dapat mempunyai hak
                  milik (Pasal 21 ayat (1)).




                                          169
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239