Page 236 - Perspektif Agraria Kritis
P. 236

Bagian VI.  UUPA Sebagai Kerangka Normatif


              •  Warga negara Indonesia memiliki hak untuk membuka
                  tanah  dan  memungut  hasil  hutan  (Pasal  46  ayat  (1)).
                  Memungut hasil hutan secara sah tidak dengan sendirinya
                  memperoleh hak milik atas tanah itu (Pasal 46 ayat (2)).
              •  Diatur hak guna air, pemeliharaan dan penangkapan
                  ikan (Pasal 47), demikian pula hak guna ruang angkasa
                  (Pasal 48).
              •  Perlindungan  hukum  diberikan  pada  golongan  rakyat
                  yang memiliki keperluan hukum berbeda serta kepada
                  golongan ekonomi lemah (Pasal 11), seperti rakyat kota
                  dan  pedesaan  yang  miskin  (Penjelasan  Umum  III  butir
                  (2)).
              •  Ganti  kerugian  diberikan  pada  tanah-tanah  kelebihan
                  maksimum  yang  diambil  pemerintah  (Pasal  17  ayat  (3));
                  juga  pada  tanah-tanah  yang  diambil  oleh  pemerintah
                  untuk kepentingan umum serta kepentingan bersama dari
                  rakyat (Pasal 18).
              •  Pendaftaran tanah dilakukan untuk menjamin kepastian
                  hukum  (Pasal  19).  Pendaftaran  harus  dilakukan  pada
                  peralihan hak milik, pada hapusnya hak milik, dan pada
                  pembebanannya dengan hak-hak lain (Pasal 23).
              •  Hak milik adalah hak paling kuat (Pasal 20). Hak milik
                  dapat terjadi karena ketentuan hukum adat (Pasal 22 ayat
                  (1)), penetapan pemerintah atau ketentuan undang-undang
                  (Pasal  22  ayat  (2)).  Hak  milik  dapat  beralih  ataupun
                  dialihkan (Pasal 20 ayat (2)).
              •  Badan-badan keagamaan dan sosial dapat memiliki tanah
                  yang cukup untuk bangunan dan usahanya dalam bidang
                  keagamaan  dan  sosial  baik  dalam  bentuk  hak  milik
                  (Pasal 49 ayat (1)) atau hak pakai (Pasal 49 ayat (2)).
              •  Perwakafan  tanah  milik  dilindungi  dan  diatur  dengan
                  Peraturan Pemerintah (Pasal 49 ayat (3)).





                                          171
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241