Page 235 - Perspektif Agraria Kritis
P. 235

Perspektif Agraria Kritis


              •  Warga negara asing wajib melepaskan hak milik, jika
                  tidak  bersedia  maka  hak  tersebut  hapus  dan  tanahnya
                  jatuh  pada  negara  (Pasal  21  ayat  (3));  transaksi  kepada
                  warga negara asing batal demi hukum dan tanahnya jatuh
                  pada negara (Pasal 26 ayat (2)).

                     Signifikansi  prinsip  kebangsaan  ini  terutama  sebagai
              panduan operasional bagi komponen pertama pembaruan tata
              pengurusan  agraria,  yakni  “menguatkan,  merekognisi  dan
              melindungi  penguasaan  dan  pemilikan  sumber-sumber
              agraria  yang  sudah  di  tangan  rakyat”.  Meskipun  demikian,
              dalam  kadar  yang  lebih  rendah,  prinsip  ini  juga  memiliki
              signifikansi pada komponen yang kedua.


              Prinsip Kepastian dan Perlindungan Hukum
                     Prinsip  kebijakan  yang  kedua  ini  bertujuan  untuk
              memberi  kepastian  dan  perlindungan  hukum  terhadap  hak
              rakyat atas sumber-sumber agraria. Beberapa ketentuan dalam
              UUPA yang berkaitan dengan prinsip ini di antaranya adalah
              sebagai berikut:
              •  Hak  menguasai  dari  negara  dapat  dikuasakan  kepada
                  masyarakat  hukum  adat  (Pasal  2  ayat  (4));  hukum
                  agraria adalah hukum adat (Pasal 5).
              •  Ditentukan  macam-macam  hak  atas  tanah  yang  dapat
                  diberikan kepada dan dipunyai oleh orang secara sendiri
                  maupun  bersama  serta  badan  hukum  (Pasal  4  ayat  (1);
                  Pasal 16 ayat (1)) yang bisa digunakan untuk kepentingan
                  yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu
                  (Pasal  4  ayat  (2));  demikian  pula  ditentukan  macam-
                  macam hak atas SSA yang lain (Pasal 4 ayat (3); Pasal 16
                  ayat (2)).
              •  Kesempatan yang sama bagi setiap warga negara, laki-
                  laki atau perempuan, untuk memperoleh hak atas tanah
                  (Pasal 9 ayat (2)).


                                          170
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240