Page 243 - Perspektif Agraria Kritis
P. 243

Perspektif Agraria Kritis


              •  Hak milik hapus apabila tanahnya diterlantarkan atau
                  musnah (Pasal 27). Demikian juga dengan hak guna usaha
                  (Pasal 34) dan hak guna bangunan (Pasal 40).
              •  Penetapan  batas  minimum  dan  maksimum  tanah  yang
                  boleh dipunyai/dikuasai dibarengi pula dengan pemberian
                  kredit,  bibit  dan  bantuan-bantuan  lainnya  dengan
                  syarat-syarat yang ringan, sehingga pemiliknya tidak akan
                  terpaksa bekerja dalam bidang lain, dengan menyerahkan
                  penguasaan  tanahnya  kepada  orang  lain  (Penjelasan
                  Umum II butir (7)).

                     Prinsip  kebijakan  keenam  ini  memiliki  signifikansi
              sebagai panduan operasional bagi komponen pembaruan tata
              pengurusan agraria yang keempat (terakhir), yaitu: “penataan
              ruang dan pendayagunaan sumber-sumber  agraria  yang  lebih
              menjamin produktivitas dan keberlanjutan”.


              Prinsip Keberlanjutan

                     Prinsip  kebijakan  yang  ketujuh  bertujuan  untuk
              menjamin     keberlanjutan   alam    melalui   peruntukan,
              penggunaan,  persediaan  dan  pemeliharaan  sumber-sumber
              agraria.  Beberapa  ketentuan  dalam  UUPA  yang  berkaitan
              dengan prinsip ini di antaranya adalah sebagai berikut:

              •  Hak  menguasai  dari  negara  memberi  wewenang  negara
                  untuk  mengatur  dan  menyelenggarakan  peruntukan,
                  penggunaan, persediaan dan pemeliharaan SSA (Pasal
                  2 ayat (2) huruf a).
              •  Disusun rencana umum persediaan, peruntukan dan
                  penggunaan SSA serta kekayaan alam yang terkandung di
                  dalamnya untuk berbagai tujuan, seperti untuk keperluan
                  negara,  peribadatan,  pusat  kegiatan  masyarakat,  sosial,
                  kebudayaan dan kesejahteraan, pengembangan produksi
                  pertanian,   peternakan     dan     perikanan,    serta




                                          178
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248