Page 36 - E-modul Mikrobiologi Pangan
P. 36
Gambar 4.2. Mekanisme patogenik intoksikasi dengan enterotoksin dari S.aureus
(Ray dan Bhunia, 2014)
Intoksifikasi Botulism
Intoksifikasi ini disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung toksin
botulin dari Clostridium botulinum. Toksin ini merupakan jenis neurotoksin yang
dapat menyebabkan gejala neurologi disertai dengan gejala gastrik. Bayi yang
mengalami botulism terjadi karena bayi mengkonsumsi spora C. botulinum, spora
tersebut dapat bergerminasi, tumbuh dan menghasilkan toksin dalam saluran
pencernaan, serta menyebabkan gejala spesifik. Spora sangat resisten terhadap
panas (dapat mati pada suhu 115°C), tetapi sel dapat mati pada suhu pasteurisasi.
Toksin dibentuk selama pertumbuhan, strain-strain ada yang bersifat proteolitik dan
non-proteolitik. Kondisi anaerob diperlukan untuk pertumbuhan (Ray dan Bhunia,
2014).
Spora C.botulinum terdapat pada tanah, kotoran, lumpur, sedimen perairan,
tanaman, isi usus halus ternak dan ikan. Buah dan sayuran dapat terkontaminasi
spora dari tanah, kotoran, dll. Toksin yang berkaitan dengan intoksikasi pangan
adalah toksin jenis A, B, E dan F.
Y O U R L O G O | Page 32