Page 38 - E-modul Mikrobiologi Pangan
P. 38

Metode  untuk  pencegahan  botulism  adalah  pemanasan  yang  tepat  dan

            penyimpanan pada suhu rendah (3 °C atau di bawahnya), pada suhu rendah (4-5
            °C)  penyimpanan  tidak  boleh  lama  (lebih  dari  10  hari),  perlakuan  panas  90  °C

            selama 10 menit dapat dikombinasikan dengan penyimpanan suhu dingin, begitu

            juga dengan makanan pH ≤ 5.0, NaCl ≥3.5%, AW ≤ 0.97 dikombinasikan dengan
            suhu dingin (Ray dan Bhunia, 2014).



            Mikotoksikosis

                    Konsumsi  pangan  yang  mengandung  mikotoksin  dapat  menyebabkan

            mikotoksikosis.  Mikotoksin  merupakan  karsinogen  dan  dapat  menyebabkan
            berbagai jenis kanker jaringan tubuh. Beberapa mikotoksin dapat menjadi toksin

            pada  organ  akan  tetapi  mekanismenya  belum  diketahui.  Penyakit  bawaan

            pangan dapat terjadi karena konsumsi mikotoksin yang dihasilkan oleh beberapa

            spesies dari genus Aspergillus, Alternaria, Claviceps, Fusarium, dan Penicillium.
                    Kapang  dapat  tumbuh  dengan  baik  di  lingkungan  yang  lembab  dan

            hangat. Produksi toksin berkaitan dengan laju pertumbuhan kapang. Pangan yang

            rentan  terhadap  pertumbuhan  kapang  dan  produksi  mikotoksin  antara  lain  biji-

            bijian  seperti  (gandum,  barley,  kacang-kacangan,  dll),  roti,  keju,  sosis,  dll.
            Pencegahan  kontaminasi  mikotoksin  dapat  dilakukan  dengan  cara  menyimpan

            bahan  pangan  pada  kondisi  yang  tidak  disukai  oleh  kapang,  mencegah

            peningkatan  kelembaban  selama  penyimpanan,  pemanasan  yang  tepat,

            pengemasan  anaerobik,  penurunan  Aw  lebih  rendah  dari  0,6,  pembekuan  dan

            penggunaan bahan pengawet dapat digunakan untuk mencegah pertumbuhan
            kapang dan mematikan spora kapang (Erkmen dan Bozoglu, 2016).



            B.  Infeksi Bawaan Pangan

                    Infeksi  bawaan  pangan  merupakan  penyakit  keracunan  makanan  yang

            terjadi  akibat  mengkonsumsi  makanan  maupun  minuman  yang  terkontaminasi
            bakteri enteropatogen atau virus. Karakteristik dari infeksi bawaan pangan antara

            lain:  1)  Sel  hidup  dari  bakteri/virus  patogen  enterik  terkonsumsi  lewat  makanan,







             Y O U R   L O G O                                                                      |  Page 34
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43