Page 100 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 100

Mohammad Hatta dan Sejarah Sebagai Pendidikan | 95


           kan sebagai orang yang tidak mencermink-    bangsa. Sejarah tetap memiliki nilai guna
           an jiwa kepahlawanan, sedangkan kepada  dalam pendidikan dan perlu adanya per-
           para pahlawan kemerdekaan Eropa kita  spektif  yang tepat  untuk mendidik  anak-
           berutang budi (Hatta, 2005: 8). Kesadaran  anak  ditingkat  sekolah  dasar sampai  me-
           akan perspektif dari dalam mengenai pen-    nengah, seperti apa yang disampaikan oleh
           didikan pada masa kolonial sudah ada pada  Hatta melalui pleidoi.
           diri Hatta.
               Kritik  terhadap hasil  dari  apa  yang
           dipraktikan  oleh  pemerintah  pada  masa  Sejarah dalam Pergerakan PNI Baru
           itu mengenai hasil dari pendidikan juga
           dikemukakan  Hatta.  Setelah  lebih  dari  Pergumulan  Mohammad  Hatta  dalam
           tiga abad, apa yang disebut sebagai “kaum  pergerakan kemerdekaan  telah  membuka
           pembawa  peradaban”  tidak dapat  men-      pintu cakrawala bagi perkembangan pe-
           jadikan  lebih  dari  7% penduduk  menjadi  mikirannya. Menjalani hidup sebagai ang-
           melek huruf (Hatta, 2005: 51). Pendidikan  gota dan kemudian terpilih menjadi ketua
           yang diselenggarakan pada masa kolonial  Perhimpunan Indonesia di Belanda mem-
           belum mampu meningkatkan kemampuan  berikan pemahaman bahwa ia merupakan
           bumiputra secara menyeluruh. Gambaran  seorang nasionalis  sekaligus intelektual.
           tersebut  menunjukkan  bahwa bumiputra  Dari sini perlawanan  terhadap kolonial-
           masih  jauh  dari  apa  yang dinamakan  se-  isme yang mencakup rasialisme serta pen-
           bagai kemerdekaan yang seharusnya bisa  indasan semakin terlihat mencolok. Perger-
           dicapai melalui pendidikan. Sebagaimana  akan yang berlangsung di Eropa kemudian
           pandangan Ki Hadjar Dewantara (2013: 3),  sampailah di Hindia Belanda melalui PNI
           bahwa pengaruh pengajaran itu umumnya  Baru yang didirikan pada akhir tahun 1931
           memerdekakan manusia atas hidupnya la-      di Yogyakarta.
           hir, sedang merdekanya hidup batin itu ter-     Pada 1932, Hatta  kembali ke Hindia
           dapat dari pendidikan.                      Belanda.  Bersama Sjahrir, Hatta melaku-
               Menurut  Taufik  Abdullah  (2016:  2),  kan pergerakan kemerdekaan melalui PNI
           esensi utama  dari pidato  pembelaan  Hat-  Baru. Terdapat hal menarik mengenai PNI
           ta, sebagai seorang pemimpin pergerakan  Baru di mana pendidikan digunakan se-
           nasional, tidak terlupakan, tetapi  protes  bagai dasar pergerakan. Sifat PNI Baru
           dan keluhannya tentang  pengajaran  seja-   adalah  pendidikan,  karena  memang  ber-
           rah terlewatkan begitu  saja, bahkan  juga  maksud untuk mendidik  diri kita  (Hat-
           ketika  perkembangan  historiografi  Indo-  ta, 1978: 259). Dasar pendidikan tidak
           nesia sedang dibicarakan. Pandangan yang  jauh dari nama organisasi PNI Baru yang
           dikemukakan Hatta ini memang dilakukan  merupakan  kependekan  dari  Pendidikan
           pada  tahun  1928, di  mana  pembicaraan  Nasional Indonesia. Sebagai dasar pela-
           tentang  sejarah Indonesiasentris belum  jarannya,  Hatta memusatkan pada perso-
           sepopuler masa sekarang dalam  berbagai  alan  internasional  dan sejarah  Indonesia,

           forum. Perspektif dalam  pendidikan  me-    mengajarkan faktor-faktor yang menopang
           megang peran penting dalam membangun  imperialisme, serta menunjukkan sifat ek-



                                                                                Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105