Page 104 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 104
Mohammad Hatta dan Sejarah Sebagai Pendidikan | 99
memberi persiapan pikiran kepada orang dari sejarah modern. Unsur–unsur ilmiah
untuk mendapat pandangan tepat tentang tidak luput dari penjelasan Hatta, terutama
kedudukan agama dalam masyarakat pada sejarah sebagai ilmu dan metode historika.
tiap-tiap waktu (Supardi dkk, 1995: 36). Meski tidak melakukan pembahasan se-
Gagasan Hatta mengenai perhubun- cara mendalam, tetapi sudah dapat merep-
gan agama dan sejarah sebenarnya ber- resentasikan bahwa sejarah bukan hanya
kaitan dengan apa yang disebut Kuntowi- milik sejarawan (mahasiswa sejarah atau
joyo sebagai kesadaran sejarah. Pengertian lulusan jurusan sejarah). Dalam hal ini,
kesadaran sejarah ialah kesadaran bahwa Hatta–meskipun bukan lulusan jurusan se-
umat sebagai kolektivitas adalah unit se- jarah–mampu menjelaskan mengenai apa
jarah yang mau-tidak mau terlibat dalam itu sejarah dengan cukup kompleks. Hatta
arus perkembangan sejarah (Kuntowijoyo, menunjukkan kelasnya sebagai seorang in-
2007: 42). Islam selalu berkembang dan telektual serba bisa yang memberikan per-
memiliki sejarahnya sendiri. Melalui seja- hatian terhadap beragam ilmu, termasuk
rah, umat Islam dapat memahami perkem- ilmu sejarah. Selain itu, masalah perspektif
bangan Islam dalam setiap masa dan kemu- dalam pelajaran sejarah menjadi perhatian
dian membentuk sejarahnya sendiri, tidak Hatta pada masa pergerakan.
dikendalikan oleh sejarah. Jika umat Islam Ketidaktepatan perspektif dalam seja-
dapat memahami keududukan masyarakat rah akan menimbulkan kekeliruan dalam
di masa lalu, sudah selayaknya dapat mem- memahami identitas bangsa. Cara pandang
posisikan diri sebagai mestinya di masa dari dalam sangat penting dalam pendi-
kini yang berperan sebagai subjek. dikan sejarah di sekolah. Namun, meski
Hatta merupakan seorang terpelajar pendidikan masa kolonial menggunakan
dengan pendidikan Barat. Namun, ia juga perspektif Barat, golongan nasionalis
tumbuh sebagai sosok religius, dan menurut tumbuh subur dari rahim kolonial. Gejala
Nurcholis Madjid, Hatta berkembang men- tersebut tidak terlepas dari diskriminasi
jadi sebuah pribadi yang sepenuh-penuhn- dan rasialisme yang dilakukan oleh Pe-
ya modern sekaligus pekat dengan perilaku merintah Kolonial Belanda. Seperti halnya
agama yang saleh (Tim Tempo, 2017: 18). Hatta yang sedari kecil menyaksikan dan
Pengaruh modern dan religiusitas Hat- merasakan hal tersebut.
ta tersebut yang membentuk gagasannya Kedudukan penting sejarah sebagai
mengenai perhubungan agama dengan pendidikan terus dibawa Hatta hingga ke
ilmu lain, khususnya agama dan sejarah. dalam ranah pergerakan kemerdekaan
Sejarah dapat memberikan pengaruh edu- melalui eksistensi PNI Baru. Sejarah di-
katif bagi pembelajaran agama, sehingga harapkan mampu memberikan pencerahan
dapat melahirkan pemimpin muslim ideal. mengenai riwayat pergerakan yang dapat
dipelajari oleh para kader. Penggunaan
PENUTUP pendidikan sebagai dasar pergerakan dan
memasukkan sejarah sebagai bagian dari
Apa yang digagas dan menjadi pandangan pendidikan memberikan pola baru dalam
Hatta tentang sejarah merupakan bagian pergerakan kemerdekaan yang identik den-
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019