Page 101 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 101
96 | Ilham Nur Utomo
sploitif dari sistem kolonial (Rose, 1991: memang memiliki referensi bacaan yang
109). Melalui pendidikan diharapkan sangat luas. Begitu pula dalam pergerakan
mampu menumbuhkan kesadaran rakyat PNI Baru, diterapkan buku yang harus di-
akan kemampuan diri dan tanggung jawab baca oleh para kader. Beberapa buku terse-
untuk merdeka. but merupakan buku sejarah, seperti De
Hatta sebagai pendiri sekaligus ket- Geschiedenis der Nationalistische beweg-
ua berperan banyak dalam menghidupkan ing in Ned-Indie karya P. Blumberger, dan
pergerakan PNI Baru. Beberapa gagasann- buku tentang riwayat pergerakan berjud-
ya yang dapat dilihat dari pergerakan se- ul Ierland en het Iersche volk karya Pater
belumnya jika dikaji dengan seksama Callewaert (Daulat Ra’jat, 10 Maret 1932:
akan terlihat dalam pergerakan PNI Baru. 7). Selain dua buku tersebut, terdapat lagi
Melahirkan kader yang kuat dan memiliki bacaan mengenai sejarah yang ditujukan
pandangan luas menjadi salah satu tujuan bagi para kader PNI Baru seperti Schets
Hatta. Dalam memoarnya, Hatta menjelas- eener economische geschiedenis van Ned-
kan tentang sistem penerimaan kader PNI erlandsch Indie dan Geschiedenis van den
Baru. Calon kader harus terlebih dahulu proletarischen klassenstrid, sesuai dengan
mengikuti ujian agar dapat diterima. Ter- anjuran yang tercantum dalam majalah
dapat materi pokok yang diujikan, yaitu Daulat Ra’jat.
sejarah umum Indonesia dalam garis be- Tidak hanya materi ujian masuk dan
sarnya, terutama sejarah pergerakan sejak bahan bacaan, sejarah dalam hal ini juga
timbulnya Budi Utomo dengan menge- dimasukkan Hatta ke dalam materi-materi
tahui perbedaan antara politik kooperasi tulisannya yang diterbitkan oleh majalah
dan non-kooperasi; imperialisme dan per- PNI Baru, yakni Daulat Ra’jat. Pada be-
tumbuhannya; kapitalisme dalam perkem- berapa tulisannya, Hatta memberikan con-
bangannya; kolonialisme; dan kedaulatan toh tentang peristiwa sejarah, sebagaimana
rakyat (Hatta, 1978: 261). dalam tulisan berjudul Soal Kemerdekaan
Melalui materi pokok ujian tersebut, Filipina, terbit tahun 1932. Hatta men-
terlihat bahwa sejarah menjadi poin pent- jelaskan mengenai sejarah penjajahan
ing yang harus dikuasai oleh calon anggota di Filipina dengan menarik pembahasan
PNI Baru. Hatta memang memberikan per- dari keyakinan pada abad 17 hingga awal
hatian terhadap sejarah dalam pergerakan mula terjadinya penjajahan di Filipina oleh
sejak ia bergabung dalam PI (Perhimpunan Amerika Serikat pada akhir abad 19. Men-
Indonesia). Sejarah telah dimasukkan ke genai awal mula terjadinya kolonialisme
dalam ranah pergerakan sebagai suatu pen- oleh Inggris juga diterangkan Hatta, bahwa
gajaran bagi kaum pergerakan. Suatu hal seratus lima puluh orang darmawan dan
menarik, mengingat pergerakan sering di- setiawan yang setia kepada kepercayaan-
identikan dengan agitasi, aksi massa, dan nya bertolak pada tahun 1620 dari tanah
politik, bukan bersifat didaktik. Inggris, pergi menyeberangi lautan meng-
Setelah calon kader diterima, aspek gunakan kapal kecil yang bernama May-
sejarah masih tetap lekat dengan mere- flower dengan maksud mencari tanah suci,
ka. Hatta yang dikenal sebagai kutu buku dan sampailah mereka di tanah Amerika,
Jurnal Sejarah