Page 58 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 58
Pendidikan dan Pendidikan Sejarah di Perguruan Islam Republik Indonesia Yogyakarta 1947-2005 | 53
ya justru mengalami pasang surut. Bahkan Perihal Pengajaran Sejarah Islam dan
di beberapa tempat yang jumlah siswanya Islam Indonesia
berkurang mengakibatkan penutupan se-
kolah. Beberapa kasus penutupan sekolah Seperti kebanyakan lembaga pendidikan
yang berada di bawah yayasan atau bera-
PIRI di luar Yogyakarta adalah SGB, SMP, filiasi kepada kelompok (agama) tertentu,
SMA dan STM produksi di Purwokerto. pengajaran sejarah tentang organisasi mer-
Begitu juga dengan SGB, SMP dan STM upakan hal yang penting untuk menum-
di Madiun. Sedangkan di Yogyakarta seko- buhkan rasa memiliki dan melahirkan
lah yang ditutup antara lain sebuah SMA kader penerus. Begitu juga dengan sekolah
di Dlingo, Bantul, sebuah SD dan SMP di PIRI yang berafiliasi pada kelompok Ah-
Baciro, sebuah SMA di Nitikan dan sebuah madiyah Lahore.
SMP di Banguntapan (Iskandar, 2008, p. Dalam konteks PIRI, pengajaran seja-
100). rah Islam mencakup sejarah kelahiran dan
Pasca dikeluarkannya fatwa MUI dan perkembangan gerakan Ahmadiyah yang
peristiwa kekerasan di Parung tahun 2005, terangkum dalam tulisan Pengantar Pem-
proses belajar di sekolah-sekolah PIRI di baharuan dalam Islam atau Tajdid Islam
Yogyakarta tidak terpengaruh banyak. dan Mengikuti Jejak Orang – Orang Tulus
Masjid GAI yang berada di kompleks Ba- yang disusun oleh S. Ali Yasir dengan ar-
ciro pun masih didatangi warga sekitar ahan langsung dari Ibu Kustirin Djojosu-
untuk melaksanakan sholat Jum’at. Meski- gito dan H. M. Bachrun. Materi ini diber-
pun demikian, tetap muncul kekhawatiran ikan sebagai bagian dari buku Pendidikan
pihak sekolah jika terjadi peristiwa seru- Agama Islam (PAI) terbitan Yayasan PIRI
pa di Yogyakarta. Pihak keamanan secara untuk kelas tiga, baik di SMP atau SMA/
rutin berkoordinasi dengan pengurus GAI SMK.
untuk mendapatkan informasi langsung Oleh karena sifatnya yang diperun-
mengenai organisasi Ahmadiyah. Selain tukkan sebagai pengenalan awal, penjela-
itu, pihak keamanan juga berjaga di sekitar san mengenai sejarah Ahmadiyah disam-
kompleks pada waktu rawan tertentu sep- paikan lebih sederhana dan singkat. Mulai
erti selepas waktu subuh dan sholat Jum’at dari tokoh pembaharu, perpecahannya,
(Mashudi, 2008, p. 77). tokoh di kelompok Lahore, cabangnya di
Pada tahun ajaran 2005/2006 jumlah belahan dunia dan pembedaannya dengan
siswa yang terdaftar di sejumlah sekolah kelompok pecahannya (Qadian) yang tak
PIRI di Yogyakarta mengalami penurunan sampai 10 halaman. Kemudian penjelas-
yang tidak terlalu signifikan. Namun an konsepsi dari beberapa tema yang ber-
menurut eksponen Yayasan, penurunan sifat teologis di jelaskan dalam 33 hala-
tersebut tidak terkait langsung dengan man. Tema tersebut antara lain: muhadats;
peristiwa di Parung, tetapi lebih terkait wahyu ilahi; mujadid, masih dan mahdi;
langsung dengan kebijakan kementeri- kenabian Zarathustra, Buddha dan Kong
an pendidikan mengenai Ujian Nasional Hu Cu; Nasikh mansukh; Nabi Adam; ji-
(Mashudi, 2008, pp. 79–80). had; ketidakkekalan neraka; isra’ & mi’raj:
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019