Page 59 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 59
54 | Rezza Maulana
Nabi Isa berbapak; wafatnya nabi Isa; dan tradisi Islam di Nusantara dan pentingnya
cara menafsirkan Qur’an suci (S. A. Yasir, toleransi dan penghargaan terhadap per-
2009, pp. 96–139). bedaan. Begitu pula dengan materi untuk
Meskipun dalam pelajaran sejarah Is- mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab kelu-
lam, keahmadiyahan diperkenalkan pada aran Kemenag yang berjudul “Sejarah Ke-
setiap siswa di sekolah PIRI, pada kenyata- budayaan Islam” (2013). Dalam buku pe-
annya tidak semua alumni sekolah PIRI lajaran kelas 9 terdapat penekanan materi
mengikuti atau bergabung dengan Gerakan tentang Islam di Nusantara mulai dari ker-
Ahmadiyah Indonesia. Bahkan beberapa di ajaan Islam, Walisongo, ulama Nusantara
antara alumni malah menjadi pengurus di (Syaikh Abdur Rauf As Singkili, Syaikh
organisasi keislaman lain seperti pengurus Muhammad Arsyad al Banjari, KH. Hasy-
ranting Muhammadiyah, pengurus PCNU im Asyari dan KH. Ahmad Dahlan) dan
atau jemaat Majelis Tafsir Al Qur’an budaya nusantara yang diwakili oleh Islam
(Mulyono, 2018). Jawa, Islam Sunda, Islam Melayu, Islam
Penekanan materi pengajaran sejarah Bugis, Islam Minang dan Islam Madura.
Ahmadiyah di sekolah lewat mata pela-
jaran Pendidikan Agama Islam mende- PENUTUP
sak dilakukan karena tidak hanya untuk
melakukan kederisasi tapi juga karena Yayasan PIRI yang menaungi puluhan se-
buku – buku sejarah mengenai Islam di kolah PIRI di beberapa kota seperti Yogya-
Indonesia (historiografi) dan atau yang karta, Purwokerto, Lampung dan Sumatera
ditulis oleh orang Indonesia tidak mema- Selatan, merupakan lembaga pendidikan
sukkan gerakan Ahmadiyah di Indonesia yang telah cukup lama berdiri, 71 tahun. Di
sebagai eksponen umat Islam. Sejumlah Yogyakarta, sekolah PIRI mengalami masa
literatur seperti Sejarah Umat Islam (Ham- keemasan di sekitar tahun 1980 - 2000an
ka, 1994), Sejarah Umat Islam Indonesia awal. Bahkan merupakan sekolah swasta
(Abdullah & Hisyam, 2003) dan Api Seja- pilihan sebelum berkembangnya sekolah -
rah (Suryanegara, 2016) tampaknya tidak sekolah swasta di bawah Muhammadiyah.
menyertakan aktifitas Ahmadiyah sedikit- Sekolah ini terus bertahan hingga saat ini
pun di dalamnya. meski mengalami pasang surut akibat per-
Begitu juga dengan materi pengajaran saingan antar lembaga pendidikan maupun
sejarah Islam di sekolah negeri baik yang faktor sosial politik karena berafiliasi den-
berada di bawah Kementerian Pendidikan gan Ahmadiyah Lahore. Walaupun secara
dan Kebudayaan dan Kementerian Agama. de jure, Ahmadiyah yang difatwakan oleh
Di dalam buku keluaran Kemendikbud MUI adalah Ahmadiyah Qadian, sekolah
berjudul “Pendidikan Agama Islam dan PIRI tetap terpengaruh akibat masyarakat
Budi Pekerti” (2013) yang diperuntukkan belum terlalu paham dengan perbedaan
bagi siswa SMP/MTs baik kelas 7, 8 dan 9, prinsip diantara keduanya, Lahore dan Qa-
sama sekali tidak menyebutkan nama gera- dian.
kan Ahmadiyah. Walaupun di buku kelas 9 Pendidikan sejarah Islam di sekolah
terdapat bab (11 dan 12) yang menjelaskan PIRI merupakan bagian dari penanaman
Jurnal Sejarah