Page 63 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 63
58 | Nur Janti
PENDAHULUAN Materi sejarah di pelajaran IPS SD
dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006
engantuk, bosan, jenuh, penuh (Joko Sayono, 2013: 10) dimulai sejak ke-
hafalan menjadi hal yang iden- las II semester 1. Materi sejarah di dalamn-
Mtik dengan pelajaran sejarah di ya cukup sederhana dengan memperkenal-
semua tingkat pendidikan. Di tingkat uni- kan life history bertema sejarah keluarga.
versitas peminat jurusan sejarah pun rela- Pada Kelas III semester 2 diisi sejarah
tif sedikit jika dibanding dengan jurusan uang, kelas IV semester 1 menjadi cuk-
lain, meski jumlah mahasiswanya mening- up banyak, seperti peninggalan sejarah di
kat tiap tahun. Gambaran membosankan sekitar kabupaten dan provinsi serta upaya
yang lekat pada materi sejarah tak lepas pelestariannya. Siswa kelas VI juga ditun-
dari jurus hafalan yang selalu digunakan tut untuk meneladani kepahlawanan dan
tiap kali menjelang ujian. Ketika pelajaran patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya.
berlangsung, materi sejarah belum tentu Di tingkat selanjutnya, yakni kelas V
dipahami karena seringnya hanya memb- semester 1, materi menjadi lebih luas yak-
acakan ulang isi buku tanpa pemahaman ni sejarah Hindu-Budha dan Islam serta
riil mengenai manfaat sejarah dan relevan- mengenal tokoh-tokohnya. Pada Kelas V
sinya pada kehidupan masa kini. Padahal, semester 2 pelajaran IPS diisi materi se-
sejarah berguna untuk menumbuhkan pe- jarah dari perjuangan zaman Belanda, ke-
mahaman terstruktur pada siswa sejak dini merdekaan, hingga perjuangan memper-
juga punya keterkaitan dengan kehidupan tahankan kemerdekaan.
riil siswa tentang bagaimana sebuah per- Sementara berdasar aturan baru, yakni
soalan, dan bagaimana kehidupan mereka Permendikbud No. 24 Tahun 2016, materi
sekarang ini bisa berjalan. sejarah SD dimulai sejak kelas IV dengan
Di Sekolah Dasar (SD), sejarah masuk materi awal mengidentifikasi kerajaan Hin-
dalam mata pelajaran IPS yang punya tiga du-Buddha-Islam di lingkungan daerah se-
kerangka dasar, seperti sarana pendidikan tempat serta pengaruhnya pada kehidupan
kewarganegaraan, sebagai dasar pengena- masyarakat masa kini. Materi ini cukup
lan ilmu-imu sosial, dan sebagai cara men- bagus karena bisa mengenalkan anak den-
genalkan siswa pada persoalan riil yang gan peninggalan-peninggalan bersejarah di
ada di sekitar kehidupannya. (Wawancara tempat tinggal mereka.
Waluyo Albanjary via telepon, 19 Novem- Di kelas V anak diminta untuk men-
ber 2018). Ketiga unsur ini memang diba- gidentifikasi faktor-faktor penting penye-
wa dalam pengajaran sejarah di sekolah, bab penjajahan bangsa Indonesia dan
namun yang paling ditekankan adalah pen- upaya bangsa Indonesia dalam memper-
umbuhan semangat kebangsaan. Akhirnya, tahankan kedaulatannya. Sementara pada
sejarah seringkali terjebak dalam peristiwa kelas VI anak diminta untuk memahami
besar, politik praktis, yang sebenarnya jauh makna proklamasi kemerdekaan, upaya
dari jangkauan anak SD dan sulit mene- mempertahankan kemerdekaan, dan upaya
mukan keterkaitan langsung dengan alam mengembangkan kehidupan kebangsaan
pikir sederhana mereka. yang sejahtera.
Jurnal Sejarah