Page 64 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 64
Menjadi Sejarawan Cilik: Belajar Sejarah dari Dekat | 59
METODE dalam beberapa tahap, yakni:
Ide penulisan esai tentang sejarawan ci- • Tahap sensori-motor : 0 – 1,5 ta-
lik datang dari anggapan umum tentang hum
pembelajaran di sekolah padahal sejarah • Tahap pra-operasional : 1,5 – 6 ta-
tak melulu mempelajari angka dan tahun. hun
Lebih jauh sejarah mengajarkan cara ber- • Tahap operasional konkret : 6 – 12
pikir historis, sebab segala hal tak mun- tahun
gkin tiba-tiba muncul. Dari kritik terhadap • Tahap operasional formal : 12 ta-
pengajaran sejarah inilah, sumber-sumber hun ke atas
penulisan esai dikumpulkan lewat telaah Setiap orang melalui seluruh tahapan
pustaka juga wawancara narasumber untuk namun dengan kecepatan yang berbeda,
mematangkan ide tulisan. bisa lebih lambat atau lebih cepat. Meski
Telaah pustaka dan wawancara nara- demikian, urutan perkembangan intelektu-
sumber dilakukan secara bersamaan. Lewat alnya tetap sama setiap anak. Setiap taha-
wawancara dengan Seto Mulyadi, penu- pan sebelumnya terintegrasi dan menjadi
lis mendapat gambaran tentang tahapan bagian dari tingkat-tingkat berikutnya.
tumbuh kembang anak untuk kemudian, Dan tahap berikutnya bisa dimasuki ketika
penelusuran dilanjutkan lewat buku sum- otak anak sudah cukup matang untuk me-
ber yang direkomendasikan Seto Mulyadi. mungkinkan logika jenis baru.
Dari wawacara dengan Waluyo Albanjary Pada anak usia SD (7-12 tahun), dalam
didapatkan gambaran tentang kurikulum teori Piaget masuk dalam tahapan opera-
dan sistem pengajaran sejarah di sekolah sional konkret. Dalam fase ini anak mema-
dasar. Dari Waluyo pula, Permendikti ten- hami persoalan sebatas yang bisa diamati
tang pembelajaran sejarah di SD penulis langsung dan dapat direspons oleh si anak.
dapatkan. Melalui pengalaman, amatan (observasi)
awal ini dimodifikasi. Setiap pengalaman,
PEMBAHASAN yang biasanya terjadi melalui interaksi
Tahapan Tumbuh Kembang Intelektual langsung dengan lingkungan, mengand-
Anak ung hal unik yang direspons oleh anak dan
mempengaruhi struktur kognitifnya. Hal
Untuk memberi materi sejarah yang rele- inilah yang memungkinkan perkembangan
van dan mudah dipahami anak, guru sejar- intelektual terus terjadi.
ah seyogianya memahami tahapan tumbuh Pendek kata, anak akan sulit memaha-
kembang anak agar anak tak merasa terbe- mi dan menerima informasi abstrak tanpa
bani dengan materi sejarah yang diberikan. objek fisik di hadapan mereka. Anak-anak
Seto Mulyadi ketika diwawancara pada tahap operasional konkret awal masih
penulis menjelaskan tahap perkembangan mengalami kesulitan besar dalam menyele-
anak oleh Jean Piaget (Psikolog Swiss saikan tugas-tugas logika sederhana dan
yang fokus pada tumbuh kembang anak). konkret, misalnya saja penjumlahan dan
Piaget membagi tahapan intelektual anak pengurangan tanpa alat bantu karena kon-
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019