Page 55 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 55
50 | Rezza Maulana
lam Indonesia. Materi tersebut terangkum Belanda tahun 1948, kondisi sekolah ban-
dalam sub bidang At-Tajdid fil-Islam dan yak berubah karena siswanya banyak yang
Mengenal Nabi Muhammad saw melalui meninggalkan Yogyakarta dan sebagian
Nubuat. Selain buku pegangan tersebut, masih terlibat dalam perjuangan fisik.
setiap guru agama perlu merujuk dan ber- Pada saat penamaan sekolah, sempat
pegang pada dua sumber penting yaitu ada perbedaan pendapat yaitu satu pihak
Qur’an Suci terjemah Bahasa Indonesia ingin mencantumkan nama Ahmadiyah
karya H. M. Bachrun (1977) yang merupa- menjadi Perguruan Islam Ahmadiyah In-
kan terjemah langsung dari Holy Qur’an donesia (PIAI), sedangkan satu pihak lagi
karya Maulana Ali dan buku Islamologi tidak ingin mencantumkan nama Ahmadi-
karya H. M Bachrun dan R. Kaelan (1977). yah karena khawatir kalau tidak ada mu-
Beberapa karya tulis lainnya adalah rid karena masih banyak orang yang tidak
Alquran, Bagaimana Memahaminya? menyukai Ahmadiyah. Mengingat bahwa
(1980), Jihad dan Penerapannya Pada Ahmadiyah mempunyai tujuan dakwah
Masa Kini (1980), Jihad dan Penerapan- Islam, maka ada kesepakatan untuk meng-
nya Pada Masa Kini (1982), Salib di Mata utamakan kata Islam dalam nama sekolah
Alkitab (1985), Alquran yang Sempurna yaitu Perguruan Islam Republik Indonesia
dan Menyempurnakan (1991), Injil Dari (Hartatik, 1995, p. 74).
Yesus dan Injil Tentang Yesus (1992), Nu- Perlu diketahui bahwa sekolah PIRI
zulul Qur’an menurut Injil (1993), Benark- ini dirintis dengan modal niat, karena GAI
ah Alkitab Dipalsukan? Oo..benar! (1993), tidak memberikan modal apapun. Panitia
Mengungkap Misteri Penyaliban Yesus kemudian menghubungi beberapa kole-
(1994), Kristologi Qurani Dasar I (1994), ga personal di luar GAI yang terbuka dan
Rahasia Kesempurnaan Bibel dan Alquran mempunyai niat yang sama dalam dakwah
Diperbandingkan (1995), Kristianologi Islam, seperti: Abbas Sutan Pamuncak
Qur’ani Jilid I (2005), Rumah Laba-laba, nan Sati, Arifin Tenyang, Sutan Muham-
Tanggapan Atas Fatwa MUI tahun 2005 mad Said, KRT Tani Prodjo dan M. Mar-
tentang Ahmadiyah (2005), Mengungkap toseno (Warta Keluarga GAI, 1987, pp.
Misteri Kehamilan Maryam (2008), dan 14–15). Tempat belajar mengajar pun mes-
Al-Bayyinah, Tanggapan atas 10 Kriteria ti meminjam pada sekolah negeri dan ma-
Sesat MUI (2009) suk pada sore hari. Kelas pertama adalah
kelas 1 SMP pada bulan September 1947
Pengembangan Sekolah Sebagai dengan bertempat di gedung SMP 1 Terban
Partisipasi Pada Masyarakat Taman (sekarang SMPN 5 Kota Yogyakar-
ta). Pada bulan oktober 1947, secara resmi
Selain sebagai pembentukan kader, seko- dibuka untuk SMA PIRI bagian A dan B,
lah yang didirikan oleh GAI pada tahun kelas 1,2 dan 3 dengan meminjam Gedung
1947 menjadi sebuah ‘penampungan’ anak sekolah SMA negeri 6 di jalan Pakem no
– anak warga Indonesia yang mengungsi 2 (sekarang Jl C Simanjutak). Kemudian
ke Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu- mendapat izin resmi dari kepala bagian
kota negara RI. Namun pasca agresi militer alat-alat pelajaran atau Gedung Kementeri-
Jurnal Sejarah