Page 162 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 162
Pepes ikan
Perkedel tahu
Urap sayuran
Air putih
Snack sore Pisang
Teh tawar
Makan malam Nasi
Ayam bakar (tanpa kulit)
Oseng tempe
Cah buncis
Lalapan tomat + daun slada
Air putih
Intervensi gizi yang telah saudara lakukan di atas merupakan intervensi gizi untuk
domain pemberian makanan dan zat gizi. Selanjutnya intervensi gizi dapat dilakukan untuk
domain edukasi, konseling dan koordinasi gizi, sebagai berikut :
Edukasi gizi dilakukan dengan memberi informasi dan memotivasi pasien dan keluarga
untuk mencapai tujuan terapi diet. Konseling gizi dilakukan bersama pasien dan keluarga
untuk melakukan modifikasi makanan (jenis, jumlah, jadwal dan cara memenuhi kebutuhan
zat gizi pasien). Koordinasi gizi dapat dilakukan berupa konsultasi, merujuk atau berkoordinasi
dengan tenaga kesehatan lain dalam optimalisasi asuhan gizi bagi pasien DM.
5. Membuat rencana monitoring dan evaluasi untuk kasus DM tipe 2 tersebut
Setelah kita selesai melakukan intervensi gizi, selanjutnya kita menetapkan rencana
monitoring dan evaluasi untuk intervensi gizi yang dilakukan. Mari kita mengingat kembali
diagnosis gizi yang telah ditetapkan untuk kasus DM tipe 2 ini.
Diagnosis gizi:
Domain asupan:
NI.2.2. Kelebihan asupan oral berkaitan dengan kebiasaan makan dalam porsi besar,
konsumsi makanan siap saji, minuman manis setiap hari, ditandai dengan asupan
energi 157,6%, asupan protein 125%, asupan lemak 172%, asupan karbohidrat 142%
dari kebutuhan sehari, IMT 25,31
Domain klinis:
NC.2.2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan gangguan metabolisme
protein, lemak, karbohidrat, ditandai dengan kadar gula darah puasa 180 mg/dl, gula
darah 2 jam PP 320 mg/dl, gula darah sewaktu 382 mg/dl.
Domain perilaku:
NB.1.1. Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan belum pernah
konseling gizi ditandai dengan tidak menerapkan diet DM, porsi besar setiap kali
Dietetik Penyakit tidak Menular 153