Page 159 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 159

Pertimbangkan kembali, apakah problem gizi yang dihadapi pasien DM tersebut termasuk

               pada domain asupan, klinis, atau perilaku.  Berikut ini pernyataan diagnosis gizi untuk kasus
               DM tersebut.
               Diagnosis gizi:
               Domain asupan:
               NI.2.2.   Kelebihan  asupan  oral  berkaitan  dengan  kebiasaan  makan  dalam  porsi  besar,
                        konsumsi makanan siap saji, minuman manis setiap hari, ditandai dengan asupan
                        energi  157,6 %, asupan protein 125%, asupan lemak 172%, asupan karbohidrat 142
                        % dari kebutuhan sehari.
               Domain klinis:
               NC.2.2.  Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan gangguan metabolisme
                        protein, lemak, karbohidrat, ditandai dengan kadar gula darah puasa 180 mg/dl, gula
                        darah 2 jam PP 320 mg/dl, gula darah sewaktu 382 mg/dl.
               Domain perilaku:
               NB.1.1.  Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan belum pernah
                        konseling  gizi  ditandai  dengan  tidak  menerapkan  diet  DM,  porsi  besar  setiap  kali
                        makan, konsumsi buah kurang, minum teh manis setiap hari, sering makan di luar
                        rumah, menyukai makanan siap saji dan mencoba makanan atau jajanan baru.

               4.       Membuat rencana intervensi gizi untuk kasus DM tipe 2 tersebut
                     Berdasarkan diagnosis gizi yang sudah saudara tetapkan di atas, mari kita merancang

               intervensi  gizi  untuk  kasus  tersebut.  Intervensi  gizi  mencakup  perencanaan  dan
               implementasinya.  Kita mulai dari perencanaan intervensi gizi sebagai berikut:
               Perencanaan intervensi gizi:
               Langkah awal yang dilakukan adalah menetapkan tujuan intervensi gizi yang mengarah pada

               problem / masalah gizi yang dihadapi kasus seperti yang ditetapkan pada diagnosis gizi.
                     Tujuan intervensi gizi  untuk kasus ini:
               a.    Mengurangi asupan oral.
               b.    Mengurangi kelebihan berat badan.

               c.    Memperbaiki nilai lab meliputi kadar gula darah puasa, gula darah 2 jam PP, dan gula
                     darah sewaktu.
               d.    Meningkatkan pengetahuan gizi.


                     Untuk  mencapai  tujuan  intervensi  gizi  tersebut,  kita  menetapkan  strategi  untuk
               pemberian makanan dan zat gizi.
                     Strategi intervensi gizi untuk pemberian makanan dan zat gizi untuk kasus tersebut:
               a.    Diet yang diberikan adalah diet DM

               b.    Energi diberikan 1300 kkal
               c.    Protein diberikan 15  % dari kebutuhan energi total


           150                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164