Page 80 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 80

spesifik asuhan gizi terstandar bagi pasien obesitas dewasa menggunakan 4 langkah PAGT.

               Keempat langkah PAGT tersebut dimulai dari asesmen gizi, lalu menetapkan diagnosis gizi,
               dilanjutkan  dengan  melakukan  intervensi  gizi  dan  langkah  yang  terakhir  melakukan
               monitoring evaluasi untuk menilai keberhasilan asuhan gizi yang dilaksanakan.


               a.    Asesmen Gizi
                     Pada langkah asesmen gizi, saudara akan mengumpulkan data, melakukan verifikasi dan
               interpretasi  data  meliputi  5  komponen  data  yaitu  data  riwayat  terkait  gizi  dan  makanan,
               antropometri,  biokimia,  data  fisik  klinis  terkait  gizi  dan  data  riwayat  klien  (Gee,  Molly  et

               al,2008; Lysen dan Israel, 2017). Berikut ini akan dibahas satu per satu setiap komponen data
               yang dibutuhkan saat asesmen gizi.
               1)    Riwayat terkait gizi dan makanan
                     Data riwayat terkait gizi dan makanan ini sering disebut menjadi riwayat gizi. Untuk data

                     riwayat gizi ini saudara mengidentifikasi data meliputi asupan makanan dengan metode
                     recall 24 jam, riwayat diet, frekuensi makan, besar porsi makanan yang dikonsumsi,
                     ditanyakan juga kebiasaan makan di luar rumah, teknik pengolahan makanan di rumah,
                     dan sumber-sumber makanan yang mengandung densitas energi tinggi seperti makanan

                     yang mengandung lemak dan gula (karbohidrat).
                     Perlu  digali  juga  informasi  riwayat  kesukaan  makanan,  alergi  makanan  atau  adanya
                     intoleransi terhadap makanan, termasuk konsumsi suplemen vitamin mineral tertentu
                     maupun herbal. Ketahui juga tingkat pengetahuan gizi, kepercayaan dan sikap terhadap

                     makanan dan zat gizi untuk mengetahui pemahaman pasien terkait makanan dan gizi.
                     Termasuk riwayat pernah mendapat paparan edukasi gizi atau konseling gizi dan terapi
                     gizi yang harus dijalani.
                     Saudara sebaiknya mencari tahu juga informasi waktu-waktu makan dan pola makan

                     pasien.  Termasuk  juga  akses  ketersediaan  makanan,  kemudahan  mendapatkan
                     makanan dan kemampuan menyiapkan serta memasak makanan sendiri.
               2)    Data antropometri
                     Untuk  data antropometri yang dikumpulkan adalah tinggi badan, berat badan saat ini,

                     berat  badan  biasanya  dan  ukuran  lingkar  pinggang.  Data  IMT  untuk  menetapkan
                     keadaan  overweight  atau  obesitas.  Data  IMT  tersebut  diperoleh  dengan  cara
                     menimbang berat badan dalam satuan kilogram (Kg) dan mengukur tinggi badan dalam
                     satuan  meter  (m).  Kemudian  dihitung  nilai  IMT  dengan  rumus:  berat  badan  dalam

                     satuan  Kg  dibagi  dengan  tinggi  badan  dalam  satuan  meter  pangkat  dua  (Gibson,
                     RS,2005; Lee,Robert D, 2011).
                     Seperti  telah  disampaikan  pada  bahasan  pengertian  obesitas  di  uraian  sebelumnya,
                     WHO  (2000)  menetapkan  klasifikasi  overweight  dan  obesitas  pada  orang  dewasa



                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         71
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85