Page 81 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 81
berdasarkan perhitungan IMT. Termasuk kategori overweight jika IMT > 25,00 Kg/m 2
2
dan obesitas jika IMT > 25,00 Kg/m . Tabel di bawah menyajikan lebih rinci klasifikasi
IMT untuk orang dewasa, termasuk kategori obesitas dan risiko timbulnya komorbiditas
terkait obesitas.
Tabel 1.1. Klasifikasi IMT untuk Orang Dewasa Menurut WHO
2
Klasifikasi IMT (Kg/m ) Risiko Komorbiditas
Underweight < 18,50 Rendah (tetapi risiko masalah
klinik lainnya meningkat)
Normal 18,50 – 24,99
Rata-rata
Overweight > 25,00
Preobesitas 25,00 – 29,99 Meningkat
Obesitas Kelas I 30,00 – 34,99 Sedang
Obesitas Kelas II 35,00 – 39,99 Berat
Obesitas Kelas III > 40,00 Sangat berat
Sumber: WHO,2000 dalam Gibson,RS,2005.
Pada perkembangannya diperoleh bukti ilmiah bahwa pada populasi orang Asia
diperlukan modifikasi cut-off point IMT untuk batasan overweight dan obesitas.
Sehingga WHO (2004) menetapkan klasifikasi IMT bagi orang dewasa Asia lebih spesifik
seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.2. Klasifikasi IMT untuk Orang Dewasa Asia
2
Klasifikasi IMT (Kg/m )
Underweight <17,50
Normal 17,50 – 22,99
Overweight 23,00 – 27,99
Obesitas > 28,00
Sumber : WHO,2004
Untuk orang dewasa di Indonesia, Departemen Kesehatan (1996) melalui Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) telah menetapkan juga batasan IMT yang dimodifikasi
berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang.
Acuan tersebut diperbaharui pada tahun 2014 dengan diterbitkannya Pedoman Gizi
Seimbang (PGS). Berdasarkan hal tersebut, batasan IMT atau klasifikasi IMT untuk orang
dewasa di Indonesia seperti tercantum pada tabel di bawah ini.
72 Dietetik Penyakit tidak Menular