Page 88 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 88

Berikut ini adalah berbagai jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk pasien obesitas,

               sehingga saudara dapat memilih penggunaannya saat merencanakan menu ketika intervensi
               gizi  dilakukan.  Sumber  karbohidrat  dianjurkan  menggunakan  jenis  karbohidrat  kompleks
               seperti  nasi,  jagung,  ubi,  singkong,  talas,  kentang,  dan  sereal.  Sumber  protein  hewani
               sebaiknya menggunakan daging tidak berlemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, daging asap,

               susu dan keju rendah lemak. Untuk sumber protein  nabati bisa menggunakan tempe, tahu,
               susu kedelai, kacang-kacangan yang diolah tanpa digoreng atau tanpa santan kental. Jenis
               sayuran  yang  dianjurkan  yaitu  sayuran  yang  banyak  mengandung  serat  dan  diolah  tanpa
               santan kental. Sayuran bisa sebagai lalapan, atau direbus, ditumis, boleh menggunakan sedikit

               santan encer. Semua macam buah bisa diberikan, kecuali durian, alpukat, buah-buahan yang
               diolah menjadi manisan, atau diolah menggunakan susu full cream atau susu kental manis.
               (Instalasi Gizi Perjan RS dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, 2004).
                     Setelah saudara memahami uraian di atas tentang terapi gizi yang perlu diperhatikan

               saat merencanakan intervensi gizi, maka selanjutnya dilakukan implementasi intervensi gizi.
               Implementasi  intervensi  gizi  berupa  menyusun menu untuk  kasus  obesitas  dewasa  sesuai
               preskripsi diet yang ditetapkan. Pada langkah ini saudara membuat juga standar makanan
               menggunakan  bahan  makanan  penukar  sesuai  kebutuhan  gizi  yang  ditetapkan.  Lalu

               mendistribusikan kebutuhan zat gizi tersebut ke setiap waktu makan pasien yaitu makan pagi,
               siang, dan sore.  Selanjutnya saudara melakukan analisis kandungan zat gizi dari  menu atau
               hidangan dengan menggunakan alat bantu software nutrisurvey atau daftar bahan makanan
               penukar/tabel  komposisi  zat  gizi  pangan  Indonesia.  Sampai  di  sini  berarti  saudara  sudah

               menyelesaikan  seluruh  rangkaian  tahapan  intervensi  gizi,  mulai  dari  perencanaan  sampai
               dengan implementasi intervensi gizi.

               d.    Monitoring dan Evaluasi

                     Selanjutnya, mari kita bahas langkah ke-4 asuhan gizi setelah dilaksanakan asesmen,
               diagnosis  gizi  dan  intervensi  gizi  pada  pasien  obesitas.  Langkah  ke-4  asuhan  gizi  yaitu
               monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap data asupan
               makanan  sehari.  Pengukuran  asupan  makanan  melalui  asupan  zat  gizi  sehari    mencakup

               asupan  energi,  protein,  lemak  dan  karbohidrat  untuk  makro-nutrient.  Lakukan  evaluasi,
               apakah asupan makanan sudah berkurang dari biasanya. Pengurangan asupan energi yang
               dianjurkan sebesar 500-1000 kkal/hari. Keseluruhan asupan energi sehari tidak melebihi total
               kebutuhan energi yang telah ditetapkan.

                     Untuk mengetahui keberhasilan diet, maka saudara harus melakukan monitoring dan
               evaluasi terhadap berat badan kasus. Monitoring dilakukan dengan menimbang berat badan
               setiap minggu dengan menggunakan alat timbangan yang sama. Lakukan evaluasi, apakah ada
               penurunan berat badan seperti yang diharapkan, sebesar 1/2 sampai 1 Kg BB/minggu. Pada



                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         79
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93