Page 28 - Buku Ajar Sejarah Lokal Indragiri Hulu
P. 28
lengah baru diserbu, dan setelah musuh menyerang kita meghindar mencari
kesempatan lain untuk mengacau kembali kedudukan musuh yang rawan
(Lemah). Dengan demikian pada hari pelaksanaan penyerangan pasukan yang
dipimpin oleh Kapten Marah Halim dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Kelompok kanan, yang dipimpin oleh Lettu Darmawel Achmad
2. Kelompok kiri, yang dipimpin oleh Letda Wijono
3. Kelompok poros tengah, yang dipimpin oleh Kapten Marah Halim
Himron saheman pada saat itu mendapat tugas di bagian kelopok poros tengah
dengan mendampingi Komandan Batalyon Kapten Marah Halim.
Pada saat detik-detik penyerangan ada suatu hal yang tidak dapat H.
Himron Saheman dan teman-temanya yang lain adalah adanya petunjuk dari
seorang dukun yang akan membantu penyerangan kami, dengan sayaratnya
adalah sebelum melakukan penyerangan supaya kami membaca doa dan
membasuh muka dengan air Batang Kuantan. Orang tua atau dukun ini dengan
ilmunya akan membungkam senapan-senapan mesin yang ada di pos
pertahanan musuh. Setelah masing-masing pasukan menempati posisi masing-
masing, maka pada pukul 01.00 malam, tibalah saatnya untuk menyerbu.
Dengan semangat yang pantang mundur pasukan bergerak maju, poros kiri dan
poros kanan bergerak maju bergantian sambil menembaki musuh. Senapan
mesin yang semula akan dibungkam oleh dukun tadi (pak kadir) nyatanya
gagal dan dengan gencarnya membalas tembakan yang diikuti dengan
tembakan mortir kearah pasukan penyerang, keadaan menjadi kacau dan
akhirnya komandan Batalyon memerintahkan mundur karena musuh telah
mengerahkan pasukan cadangannya untuk ganti menyerang, sesuai dengan
instruksi mundur sambil menembak pasukan bergerak ke titik kumpul yang
sebelumya sudah ditentukan sebelumnya, setelah konsolidasi seluruh pasukan
23