Page 29 - Buku Ajar Sejarah Lokal Indragiri Hulu
P. 29
ternyata terdapat 5 orang yang luka temabak dan segera diungsikan ketempat
18
perawatan lapangan.
B. Kondisi Kota Rengat Pasca Peristiwa Agresi Militer Belanda II
Peristiwa yang memakan korban ribuan jiwa ini sempat menyayat dan
memukul hati rakyat rengat bagaimana tidak korban yang lebih kurang dua
ribu orang tersebut sudah cukup untuk membuat sunagai indragiri yang semula
berwarna kuning kecoklatan menjadi merah darah dan berbau amis. Hal
tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh ibu opet yang merupakan cucu dari
pelaku sejarah yang mengalami peristiwa kelam ini. Pada saat peristiwa ini
terjadi nenek dari ibu opet ini berhasil meyelamatkan diri dengan menyingkir
ketepi hutan. Setelah beberapa hari peristiwa ini terjadi neneknya yang ingin
mencuci dan mengambil air, terpaksa mengurungkan niatnya setelah melihat
mayat yang hanyut bergelimpangan di tengah sungai seta ditambah dengan bau
busuk dari mayat-mayat korban ini yang menyengat ke hidung.
“pada saat belanda menyerang dan membantai rakyat rengat nenek
saya pada saat itu sempat menyelamatkan diri dari hujan peluru oleh
belanda, nenek saya bersama orang tua nya pergi menyingkir ke
pinggir kota rengat untuk menyelamatkan diri, dan beberapa hari
peristiwa ini terjadi, nenek saya yang hendak mencuci dan mengambil
air dari sungai indragiri melihat dengan jelas mayat-mayat yang
hanyut dan bergelimpangan, bau amis dab bau bangkai sangat
menyengat sehingga nenek saya tidak jadi mencuci dan mengambil
19
air”.
18
Ibid, hlm 56-57
19
Wawancara dengan ibu opet (Masyarakat Rengat dan Kerabat H. Himron Saheman) pada
tanggal 29 Agustus 2024
24