Page 187 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 187
Dr. Irving Finkel
kuno untuk kata bahasa Inggris tub—yang muncul sebagai
ţubbû dalam bahasa Babilonia, tēvāh dalam bahasa Ibrani. Kita
dapat membayangkan dengan cukup mudah bahwa sebuah
kata sesederhana itu untuk sebuah perahu yang sederhana bisa
bertahan di sepanjang arus dunia selama berabad-abad. Bila
terguncang naik turun, perahu-perahu ini mengeluarkan bunyi
pudar ‘dub’ semacam bunyi tumbukan. Rasanya aneh bahwa
bahwa tub, seperti bahtera, dapat berarti kotak, peti, dan perahu.
Ironisnya, kata Babilonia ţubbû ini, seperti tēvāh, juga jarang
digunakan: kata itu muncul dua kali dalam tablet hanya sebagai
kutipan dan tidak muncul lagi di mana pun!
Salah satu dari usulan itu akan menjelaskan nama dalam
Alkitab untuk Bahtera: entah bangsa Judea menemukan kata
ţubbû dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Ibrani menjadi
tēvāh, atau mereka menyebut Bahtera itu sebagai tēvāh karena
berhubungan dengan karakteristik bentuk dari sejenis perahu
kuno yang mereka ketahui sebagai tēvāh dan bagi orang Babilonia
sebagai ţubbû.
Tetapi, lagi-lagi, bagaimana dengan bentuknya?
Perahu tradisional sungai di Irak pernah memasukkan sejenis
perahu yang bentuk dan proporsinya mirip dengan Bahtera seperti
yang digambarkan dalam Kejadian. Letnan Kolonel Chesney,
saat mengumpulkan sebuah penelitian pemerintah, menyaksikan
sendiri perahu-perahu semacam itu dibuat dan digunakan pada
tahun 1850-an:
Sejenis perahu yang luar biasa dibuat di Tekrit dan di rawa-
rawa Lamlúm, tetapi lebih lazim terlihat di dekat sumber air
beraspal di Hít. Di tempat-tempat ini kegiatan pembuatan
perahu-perahu merupakan kejadian sehari-hari, dan sangat
http://facebook.com/indonesiapustaka atau bahkan tempat meluncurkan perahu; tetapi mereka
sederhana. Para pembuat perahu yang belajar sendiri itu
tidak, ini benar, memanfaatkan dermaga, lembah sungai,
dapat membuat sebuah perahu dalam waktu singkat, dan
tanpa menggunakan peralatan lain selain beberapa buah
176

