Page 189 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 189
Dr. Irving Finkel
Setelah selesai memerinci aspek-aspek penyusun perahu,
Chesney melanjutkan dengan menjelaskan tahap berikutnya
yaitu membuat perahu kedap air, yang lagi-lagi, paralel dengan
Tablet Bahtera:
Semua bagian kemudian dilapisi dengan aspal panas,
yang dicairkan di dalam sebuah lubang di dekat tempat
pembuatan, dan kekentalannya disesuaikan dengan
campuran pasir atau tanah. Semen beraspal ini dilumurkan
pada seluruh permukaan, penggunaan sebuah penggiling dari
kayu membuat seluruhnya menjadi permukaan yang halus,
baik bagian dalam maupun bagian luar, yang tidak lama
setelah itu tidak hanya menjadi sangat keras dan tahan lama,
tetapi juga tidak tembus air, dan cocok untuk dikemudikan.
Bentuk lazim dari perahu yang dibuat itu dengan demikian
seperti bentuk peti mati, ujung yang paling lebar mewakili
haluan kapal; tetapi perahu-perahu yang lain bentuknya
lebih rapi. Perahu semacam itu, dengan panjang 44 kaki
dan lebar 11 kaki 6 inci, dan dalam 4 kaki, masuk ke air
dalam keadaan sarat muatan sedalam 1 kaki 10 inci, dan
hanya 6 inci dalam keadaan kosong, dapat dibuat di Hít
dalam satu hari …
Chesney langsung melihat bahwa bentuk dan proporsi perahu
semacam itu sangat mengingatkannya pada Bahtera dalam Alkitab,
berpendapat dengan sedikit masuk akal bahwa Nuh bisa saja
telah membuat sebuah perahu sejenis ini tanpa kesulitan:
Bahtera, seperti yang kita semua ketahui, panjangnya tiga
ratus cubit, lebarnya lima puluh cubit, dan tingginya tiga
http://facebook.com/indonesiapustaka diguna kan, kira-kira panjangnya 450 kaki, lebarnya 75
puluh cubit, ditutup dengan satu cubit atau atap miring.
Dimensi ini, dengan memperkirakan cubit terkecil yang
kaki, dan kedalamannya 45 kaki untuk struktur yang besar
ini, yang beratnya, dengan memperhitungkan palang-palang
kayu penguat dan penyangga-penyangga, kira-kira lebih dari
40.000 ton. Dari penjelasan yang baru diberikan tentang
178

