Page 203 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 203
Inspiring Lecturer Paragon
penulis. Dalam proses pembelajaran daring ini, kita perlu kembali ke
‘dasar’. Baik daring maupun luring, esensi pembelajaran pada
dasarnya adalah sama, yakni membangun kompetensi mahasiswa.
daring atau luring hanyalah metode delivery saja, yang seyogyanya
keduanya tidak mengaburkan esensi pembelajaran. Proses belajar-
mengajar adalah proses yang humanis, dimana perhatian utama perlu
diletakkan pada aspek manusianya. Teknologi tidak boleh
mengaburkan fokus pada manusia. Pembelajaran daring bukanlah
pembelajaran luring yang didaringkan (Nugroho, 2020).
Masih disampaikan Nugroho (2020), dalam pembelajaran
daring ini pada akhirnya adalah bagaimana kemudian kita
menghubungkan antara dosen dan mahasiswa. Perlakuan yang dapat
diberikan untuk dosen adalah bagaimana dapat mendorong (pushing
& encouraging) disertai dengan perhatian (caring), serta tidak
melupakan prinsip 3S (semampunya, sekuatnya, seikhlasnya). Dan
bagaimana kemudian kita dapat membangun engagement
(keterikatan) dengan mahasiswa, dimana pada akhirnya ini kembali
pada mindset dosen, bagaimana membangun relasi dengan
mahasiswanya. Dalam tataran teknis, untuk mempertemukan dosen
dan mahasiswa ini perlu mempertimbangkan pilihan-pilihan yang
realistis bagi kedua pihak. Artinya, dalam pelaksanaan pembelajaran
daring, dosen perlu menggunakan variasi media dan metode belajar
sebagai salah satu upaya untuk memfasilitasi ‘keragaman
kemampuan’ mahasiswa.
Dalam konteks dosen mempertimbangkan aspek psikologis
dalam pembelajaran daring tidak serta merta hanya mencari tahu
191

