Page 206 - Gagasan Inovasi Pendidikan Volume 1
P. 206
Inspiring Lecturer Paragon
Keterampilan fasilitasi ini menurut penulis juga akan dapat
membantu dosen untuk mengurangi kendala-kendala psikologis yang
dapat muncul pada mahasiswa dalam proses pembelajaran daring.
Karena untuk menjadi seorang fasilitator, menurut Jasin & Harahap
(2021), ada tiga (3) kualitas esensial yang diperlukan, yakni memiliki
pengetahuan dan pemahaman mumpuni atas isu yang dibincangkan
(grounded with materials), mampu untuk berempati dengan pola
berpikir pembelajar dan terhubung dengan afeksi mereka (sonnected
with participants), serta memiliki kepedulian yang tulus dan bebas
dari kepentingan pribadi (aware of own’s hidden agenda). Jika dosen
dapat berupaya menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran
mahasiswa, maka bukan tidak mungkin mahasiswa akan menikmati
setiap proses belajarnya, khususnya dalam belajar daring ini.
Upaya fasilitasi yang bisa dilakukan dosen dalam
pembelajaran daring ini menurut penulis diantaranya adalah melalui
penerapan pembelajaran berbasis mahasiswa, atau yang sering
dikenal dengan pembelajaran berpusat pada pembelajar (student
centered learning/SCL). Sebagaimana yang disampaikan oleh
Harsono (2008), bahwa dalam pembelajaran SCL, dosen beralih
fungsi menjadi fasilitator, termasuk sebagai mitra pembelajaran, tidak
lagi sebagai sumber pengathuan utama. Tentunya dosen sudah tidak
asing dengan konsep student centered learning (SCL). SCL sendiri
secara konseptual merupakan bentuk pembelajaran yang menjadikan
mahasiswa sebagai pembelajar yang aktif dan mandiri, dnegan
kondisi psikologis sebagai pembelajar dewasa (adult learner),
memungkinkan pembelajar untuk bertanggung jawab sepenuhnya
194

