Page 419 - My FlipBook
P. 419
Tantangan Pemikiran dan Ideologi Klasik & Kontemporer
Pluralisme Agama
Dalam Timbangan Keyakinan Muhammadiyah
Fathurrahman Kamal
Pendahuluan
Arus globalisasi dalam bentuknya yang kita saksikan pada masa ini
memberikan ruang dan fasilitas yang sangat memadai untuk transformasi
terorisme dari bentuknya yang tradisional menuju format baru yang bersifat
global. Hal ini tak lepas dari potret suram globalisasi yang diciptakan oleh neo-
liberalisme, sarat dengan kekerasan, ketimpangan, dan ketidak-adilan global.
Politik globalisasi telah mengkibatkan gelombang marginalisasi ekonomi di
berbagai Negara dan keterasingan sosial yang semakin mendorong komunitas
multi-budaya di Negara-negara berkembang untuk merumuskan counter-ideology
terhadap globalisasi untuk mempertahankan dan mengekspresikan budaya dan
identitas mereka. Di sinilah kemudian kita dapatkan wajah fundamentalisme yang
tidak tunggal, tetapi terstruktur sebagai sesuatu yang lintas agama, etnis dan
negara. Sejatinya, yang kita saksikan saat ini bukanlah benturan antar peradaban
tetapi benturan antar fundamentalisme; fundamentalisme global Amerika
berhadapan secara diametral dengan ekstrimisme Islam (tertentu) yang
mengekspresikan perlawanannya dengan mekanisme teror. 319
Fundamentalisme juga disinyalir sebagai kegagalan sebagian muslim
dalam berkomunikasi dengan tantangan-tantangan globalisasi yang penuh
paradoks. Ini pula yang membuat mereka mengalami suasana keterasingan baik
secara individu maupun sebagai bagian dari kelompok sosial yang lebih besar.
Fundamentalisme bukanlah gerak kembali yang sederhana kepada suatu cara yang
pramodern dalam memahami agama,tetapi lebih sebagai respon panik dan gagap
menghadapi modernitas dan globalisasi. Kepanikan ini ditandai dengan resistensi
diri terhadap prinsip-prinsip kehidupan global. Resistensi diri termanifestasikan
dalam sikap religiusitas yang berlebihan (baca: al-ghuluw) dan menutup
kemungkinan komunikasi dengan dunia luar. 320
319 Sayyid Yasin, “Al-Irhab ka Dhahirah ‘Alamiyah” dalam Koran Al-Ahram, edisi : 21 April
2004.
320 Abdul Hakim & Yudi Latif (Penyunting), Bayang-Bayang Fanatisime : Esai-Esai Untuk
Mengenang Cak Nur (Jakarta: PSIK Paramadina, 2007), hal. 181. Bandingkan dengan, ‘Abd al-
407