Page 125 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 125

BAB 4

                            KELEMBAGAAN PENYELENGGARA PEMILU


                        Benget Manahan Silitonga dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah




              A. Pengantar


                 Pemilu  demokratis  memiliki  banyak  dimensi.  Sebagai  sarana  kedaulatan
                 rakyat,  Pemilu  diselenggarakan  dengan  secara  langsung,  umum,  bebas,
                 rahasia, jujur dan adil, atau free and fair election seperti telah disinggung di
                 bab  2.  Sebagai  mekanisme  yang  memfasilitasi  kompetisi  “perebutan
                 kekuasaan” yang keras antar Parpol, Pasangan Calon Presiden dan Calon
                 Anggota  Legislatif,  penyelenggaraan  Pemilu  harus  mampu  mengelola
                 kegiatan kepemiluan dengan baik dan terhindar dari konflik kekerasan dan
                 mal-administrasi. Sebagai kegiatan sosial politik kolosal yang menggunakan
                 anggaran  besar,  penyelenggaraan  pemilu  harus  mampu  menunjukkan
                 bahwa  setiap  aktivitas  kepemiluannya  secara  akuntabel  dan  bebas  dari
                 praktik manipulasi dan korupsi yang dapat menciderai kepercayaan publik.
                 Sebagai sebuah kegiatan politik yang terukur dan memiliki limitasi waktu
                 yang ketat, penyelenggaraan pemilu harus dikelola secara komprehensif
                 untuk  menghindari  resiko  keterlambatan  yang  berdampak  pada
                 kekosongan kekuasaan dan kekacauan politik.


                 Untuk  memastikan  pemilu  demokratis  dapat  berlangsung  sebagaimana
                 mestinya,  hal  yang  penting  adalah  menyangkut  ketersediaan  Lembaga
                 Penyelenggara  Pemilu,  disingkat  LPP  atau  dikenal  dengan  Electoral
                 Management Body (EMB). LPP ini dapat bekerja dengan baik, apabila ia
                 memiliki kemandirian yang ditopang oleh mandat konstitusional yang jelas
                 dan didukung oleh kepercayaan publik yang kuat.


                 Bab  ini  akan  menjelaskan  sejumlah  hal  tentang  LPP  di  Indonesia  yaitu:
                 pertama, konsepsi dan variasi desain dari LPP; kedua, prinsip-prinsip dan
                 kode  etik  penyelenggara  pemilu;  ketiga,  keunikan  dan  dinamika
                 transformasi LPP di Indonesia; keempat, organisasi KPU berupa struktur,
                 pengambilan  keputusan,  tugas,  wewenang,  kewajiban,  Sekretariat


                                               BAB 4 – KELEMBAGAAN PENYELENGARA PEMILU     109
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130