Page 63 - Tata Kelola Pemilu di Indonesia
P. 63

atau  penegak  hukum  lainnya  akibat  penyalahgunaan  kewenangan.  Sejak
                 Tahun  2004  hingga  2019,  KPK  telah  menangani  korupsi  kepala  daerah
                 sebanyak 115 kasus. Terakhir pada Juli 2019 Komisi Pemberantasan Korupsi
                 menahan Bupati Kudus M. Tamzil. Ia ditahan karena disangka menerima
                 suap Rp 250 juta. Sebelumnya KPK juga mengangkap Gubernur Kepulauan
                 Riau Nurdin Basirun pada pertengahan Juli 2019 lalu. Sedangkan perkara
                 korupsi yang paling banyak di tangani KPK adalah anggota DPR dan DPRD.
                 Pejabat-pejabat koruptor ini merupakan produk pemilihan.


                 Hasil Pemilu semacam ini dipengaruhi oleh pelaksanaan Pemilu yang tidak
                 dijalankan secara luber dan jurdil. Parpol tidak menyeleksi calonnya dengan
                 baik. Kualitas calon sering diabaikan dan yang dikedepankan adalah calon
                 yang memiliki modal dan atau juga karena kedekatan dengan penguasa-
                 penguasa  politik  lokal.  Memang  tidak  ada  satupun  pasal  dalam  regulasi
                 melarang  unsur  masyarakat  tertentu  untuk  menjadi  calon,  namun
                 persoalannya  adalah  apakah  calon  yang  kemudian  terpilih  itu  memiliki
                 kapasitas atau tidak.


                 Masyarakat  yang  cenderung  pragmatis  juga  masih  menjadi  salah  satu
                 masalah dalam pelaksanaan pemilihan. Tidak terjaringnya masyarakat yang
                 memiliki kapasitas dalam daftar calon oleh Parpol menjadi salah satu sebab
                 masyarakat terpaksa harus memilih berdasarkan imbalan. Semakin tinggi
                 imbalan,  semakin  pasti  siapa  yang  akan  dipilih.  Segala  bentuk  tindakan
                 kecurangan ini terjadi karena asas Pemilu luber dan jurdil ini belum benar-
                 benar diimplementasikan dengan baik. Jika semua pemangku kepentingan
                 menghormati  asas-asas  ini  dan  mengaplikasikannya,  maka  Pemilu
                 berintegritas dan demokratis dapat diwujudkan sehingga dari Pemilu akan
                 melahirkan pemimpin-pemimpin yang lebih berkualitas.


                 Keempat,  Pemilu  yang  dilaksanakan  secara  luber  dan  jurdil  akan
                 mempengaruhi pengakuan dunia internasional terhadap Bangsa Indonesia.
                 Pemilu adalah salah satu lambang kewibawaan suatu bangsa. Jika Pemilu
                 dilakukan  dengan  cara-cara  terhormat,  maka  hasilnya  juga  akan  diakui
                 secara  terhormat  dimanapun  dan  oleh  siapapun  termasuk  oleh  dunia
                 internasional.






                                                            BAB 2 – NILAI DAN ASAS PEMILU   47
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68